FPI sering disebut ormas radikal, kaum intoleran, dan jelemaan ISIS oleh setanisme. 666 melambangkan kebangkitan kaum setanisme setelah kematian 6 FPI dan perlindungan melawan pengaruh kuat Ulama baru pulang ritual ibadah dari kota suci mekah.
Karena jumlah siklus yang berosilasi dengan angka 6. Maka, Variasi dalam setiap kasus musuh setanisme adalah angka 6. Dengan demikian, memahami angka memberi kita makna hidup yang sederhana dan akurat dengan cara yang sama seperti peta jalan membantu untuk menavigasi rute yang belum pernah pemuja setan lalui sebelumnya.
****
6 Jomblo, 6 Kurungan Penjara dan 6 Gaib
6 yang gaib harus dijadikan iman disebut rukun iman, Seorang muslim harus iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan Rasul, iman kepada Hari Akhir, iman kepada Qada dan Qadar.
Hubungan Qada dan Qadar pun pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dengan 6 Jomblo dan 6 Kurungan Penjara bagi Habib Rizieq Shihab. Qada merupakan rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan. Bila keduanya bersatu maka berbeda dan bila keduanya dipisah maka bersatu.
Sebagai contoh, Ilmu Allah pada azali (tidak bermula dengan masa dan tidak berakhir dengan waktu) bahwa si A kelak akan menjadi ulama FPI adalah qada. Sedangkan penciptaan ilmu pada diri si A setelah ia diciptakan adalah qadar.
Semua orang islam beriman bahwasanya yakin Allah itu mengetahui apa-apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi terhadap FPI, Habib Rizieq Indonesi dan perubahan di duna. Ia menentukan dan menulisnya dalam lauhul mahfudz  dan bahwasanya segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk, kafir, iman, ta'at, ma'shiyat, itu telah dikehendaki, ditentukan dan diciptakan-Nya dan bahwasanya Allah itu mencintai ketaatan dan membenci kemashiyatan.
Sedangkan Abdullah atau hamba  Tuhan  itu mempunyai kekuasaan, kehendak dan kemampuan memilih terhadap pekerjaan-pekerjaan yang mengantar mereka pada ketaatan atau maksiatan, akan tetapi semua itu mengikuti kemauan dan kehendak Allah.
Berbeda dengan pendapat golongan Sedangkan Abdusaiton sebagai hamba Setan bahwasanya hamba itu memiliki kemauan yang berdiri sendiri sesuai keinginan iblis dan bahwasanya dialah yang menciptkan pekerjaan dirinya, kemauan dan kehendak hamba itu terlepas dari kemauan dan kehendak Allah.