1. Komedian Marah Untuk Mendapat Tawa
Komedi bisa dianggap berbeda mengenai materi yang sama terdapat orang-orang yang mudah tertawa dan terdapat orang-orang yang tidak mudah tertawa. Itu membuktikan tersinggung tidak diberikan komedian tapi naluri diambil yang diambil pendengar.
Bhinneka Tunggal Tawa artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap bisa tertawa”. Frasa ini berasal dari bahasa Indonesia menjalin persatuan dengan tawa.
Semua kerjaan berhubungan dengan rokok memberikan keuntungan besar temasuk endorse rokok ditolak pandji. Terlalu patuh berbahaya karena Indonesia tidak berani untuk beda berarti beda artinya salah dan salah itu bodoh. Jadi orang protes berarti orang-orang bodoh tapi lebih bodoh ketika mengetahui dampak negatif rokok tapi menggunakannya.
Moral tidak merokok mungkin dimaknai naluri ketersinggungan oleh perokok tapi bagi para perokok yang paham konteks pembicaraan komedi. Mereka akan tertawa bersama dan mereka tidak mengambil paket ketersinggungan akut.
Kata moral tidak pernah disinonimkan dengan ketersingungan karena pernyataan yang seolah-olah bertentangan dan berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
Kebenaran pertama moral adalah seperangkat ide tentang tingkah laku dan ajaran tentang tingkah laku. Termasuk tingkah laku mengenai ketersinggungan masyarakat umum.
Hubungan antara moral dan ketersinggungan adalah kemampuan mengenali emosi diri dan kemampuan mengelola emosi. Moral dan ketersinggungan belum berwujud tingkah laku, tapi masih merupakan acuan dari tingkah laku dan Oleh karena itu dalam pembicaraan sehari-hari, moral dan ketersinggungan berbeda tiap geografi.
***