1. Komedian Marah Untuk Mendapat Tawa
Komedi bisa dianggap berbeda mengenai materi yang sama terdapat orang-orang yang mudah tertawa dan terdapat orang-orang yang tidak mudah tertawa. Itu membuktikan tersinggung tidak diberikan komedian tapi naluri diambil yang diambil pendengar.
Bhinneka Tunggal Tawa artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap bisa tertawa”. Frasa ini berasal dari bahasa Indonesia menjalin persatuan dengan tawa.
Semua kerjaan berhubungan dengan rokok memberikan keuntungan besar temasuk endorse rokok ditolak pandji. Terlalu patuh berbahaya karena Indonesia tidak berani untuk beda berarti beda artinya salah dan salah itu bodoh. Jadi orang protes berarti orang-orang bodoh tapi lebih bodoh ketika mengetahui dampak negatif rokok tapi menggunakannya.
Moral tidak merokok mungkin dimaknai naluri ketersinggungan oleh perokok tapi bagi para perokok yang paham konteks pembicaraan komedi. Mereka akan tertawa bersama dan mereka tidak mengambil paket ketersinggungan akut.
Kata moral tidak pernah disinonimkan dengan ketersingungan karena pernyataan yang seolah-olah bertentangan dan berlawanan dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
Kebenaran pertama moral adalah seperangkat ide tentang tingkah laku dan ajaran tentang tingkah laku. Termasuk tingkah laku mengenai ketersinggungan masyarakat umum.
Hubungan antara moral dan ketersinggungan adalah kemampuan mengenali emosi diri dan kemampuan mengelola emosi. Moral dan ketersinggungan belum berwujud tingkah laku, tapi masih merupakan acuan dari tingkah laku dan Oleh karena itu dalam pembicaraan sehari-hari, moral dan ketersinggungan berbeda tiap geografi.
***
2. Keberagaman Dunia Tidak Untuk Tersinggung
Orang India akan tersinggung ketika orang Amerika Serikat makan daging sapi sedangkan orang Amerika Serikat akan tersinggung ketika orang China makan kucing.
Soal konsekuensi atau akibat dari kelakar hidangan beberapa orang tersinggung tidak mudah menerima perbedaan ketika daging sapi dimakan orang Amerika dan daging kucing dimakan orang China sehingga mereka mudah marah berlandaskan ketersinggungan.
Beberapa orang tersinggung harus melatih emosi dan memahami tujuan komedi sehingga kita bisa melakukan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Kejadian-kejadian intoleransi tadi tentu didorong oleh ketersinggungan mendalam dan naluri primordial yang mengemuka ketika keyakinan agama, budaya dan persepektif yang mengakar berbenturan dengan perbedaan.
Episode komedi dengan gagasan berbasis penyampaian berbagai jenis perbedaan baik agama, budaya dan perspektif manusia bagian produk alami atau langsung dari keberagaman masyarakat dunia. Ini suatu pertunjukan yang sengaja dibuat oleh komedian dalam upaya meraih tertawa tapi mereka menerima murka.
Menurut saya, masyarakat tidak harus melarang penyalahgunaan kebebasan berekspresi untuk tujuan-tujuan tertawa tapi masyarakat harus menolak diskriminasi atau kekerasan terhadap kelompok-kelompok rentan.
***
3. Memanfaatkan Peluang Ketersinggungan
Di sisi lain, hukum juga tidak boleh melayani ledakan ketersinggungan yang oportunis dengan cara membatasi apa pun yang dianggap menyinggung padahal bagian dari keberagaman budaya, agama dan persepetif penduduk bumi.
De mokrasi harus melindungi ruang publik untuk mewadahi tertawa yang bermutu di antara pandangan-pandangan yang bertolak belakang – termasuk nilai-nilai agama – dan budaya pada saat yang sama menjamin bahwa individu dari iman apa pun dapat menjalankan haknya untuk berpartisipasi dalam ibadah.
Kalau kamu tidak bisa menerima perbedaan argumentasi mungkin Indonesia mengalami tingkat literasi rendah. Dengan fakta-fakta tersebut, tak heran rata-rata indeks aktivitas literasi membaca (Alibaca) di Indonesia masih berada di level rendah, yakni 37,32 persen.
Beberapa orang cerdas dan berwawasan luas serta menemui perbedaan signifikan antara in-donesia dan out-denisia (luar Indonesia). Mereka mendengar komedi bermutu relevan dengan keberagaman manusia itu sendiri antara in-donesia dan out-denisia (luar Indonesia).
4. Pertanggung Jawaban Moral di Dunia Tawa
Media massa terutama kompastv telah mengenali ketersinggungan sendiri masyarakat Indonesia sehingga pertanggung jawaban moral sensor merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
KompasTv menetapkan standardisasi dan pedoman siaran, serta koordinasi dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat menjaga reputasi. Para komedia mungkin tidak semua paham standarisasi komedi seperti TV dan youtube dengan dollar kuning.
Kemampuan ini mencegah mencakup kemampuan untuk menghibur masyarakat Indonesia dan melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akiba -akibat yang ditimbulkannya ketersinggungan yang bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan.
Kajian komedian yang mandiri dibandingkan kompastv dengan tim lebih baik ini dibuktikan mereka menampilkan tayangan secara selektif dan tidak memanfaatkan sentimen agama, budaya dan perspektif masyarakat dan mendorong anarkis dari kehendak massa, dalam rangka memobilisasi mereka ke arah tujuan-tujuan anti-demokratis.
Ini penggunaan media kompastv mencegah sebuah gerakan anti komedi yang agresif menyebabkan meningkatnya aksi-aksi intoleran terhadap kelompok dengan profesi komedian. Komedian tersebut tidak dituntut dan dipenjarakan menyusul aduan kelompok ketersinggungan kepada polisi.
***