Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ambisi Erick Thohir dalam Bidang Ketahanan Pangan

19 November 2020   17:02 Diperbarui: 19 November 2020   17:58 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan struktur klaster perseroan pelat merah sektor pangan hingga ambisinya di Indonesia market yang besar dan sumber daya alam sehingga Indonesia harus kuat Ketahanan Pangan.

karena kita punya kekurangan yaitu logistik teknologi dan lain-lain yang ini kenapa presiden selalu ditekankan investasi pemerintah tetap berjalan. Untuk ketahanan pangan sendiri yang tentunya difokuskan pada hari ini yaitu kita bisa lihat nyata.

Disini yang terpenting itu untuk ketahanan pangan adalah sistem keberlanjutan seperti yang dipaparkan satunya dan kita lihat sendiri. Jadi teknologi yang bisa kita transformasi bersama tentu kami juga melibatkan dan membangun ekosistem yang sehat dengan para yang tertarik Apakah dari pihak swasta ada pihak dari luar negeri tetapi yang penting juga bagaimana tadi bawa win-win kepada Indonesia.

Dalam sebuah seminar virtual Rabu (19/11/2020), Erick mengungkapkan struktur klaster badan usaha milik negara (BUMN) pangan sudah disetujui.

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) digadang-gadang menjadi induk atau holding. Adapun RNI akan membawahkan beberapa BUMN seperti PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero). Selanjutnya PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).

Pentingnya Bioteknologi

Laporan pentingnya bioteknologi 19/11/2020 (dokumen pribadi)
Laporan pentingnya bioteknologi 19/11/2020 (dokumen pribadi)

Gimana pengembangan bioteknologi sendiri karena kita tahu pangan ini tidak hanya sekarang menjadi konsumsi daripada kita sebagai manusia untuk pangan tetapi turunan dari tangan ini sekarang juga melebar untuk ke banyak hal di kehidupan manusia apakah yang kita bicarakan obat herbal apakah yang kita bicarakan kehidupan seperti baju fashion dan lain-lain turunan ini kenapa bioteknologi ini menjadi penting buat kita.

Para pengusaha tukar petani pengusaha daerah petani ini harus kita jaga.Kita hanya menggantungkan kehidupan kita kepada pemerintah semata dalam pembukaan lapangan kerja karena itu diperlukan win-win solution dan kita tentu.

Tadi saya sudah sampaikan juga public private Partnership ya ini tetapi tentu telah kita tingkatkan ini saya yang pertama-tama .Membuat Cluster dewan pangan agar lebih efisien ya terkontrol dan juga impact full untuk pasar domestik dan subsidi impor.

Perusahaan tetapi fokus kepada bisnisnya jadi tidak overlapping satu dengan yang lainnya bahkan sekarang saling membunuh antara BUMN dan juga akhirnya karena saling bunuh juga bisa membunuh swasta tempatnya karena merasa tadi menara Gading tadi.

Kemarin sudah setujui di mana BUMN menjadi holdingnya lalu Berdikari itu anak perusahaan untuk perikanan Primus dan perindo ini kita mempelajari ngapain kita punya dua perusahaan ikan nila Lebih baik satu saja tetapi Ini pun kalau bisa kita fokus nggak usah juga konflik dengan nelayan punya kapal juga apa semua hari ini yang kita coba

Bagaimana kita tingkatkan teknologinya bibit itu sejak awal tadi saya bilang saya bilang Pak Bambang Bagaimana peningkatan dari pembangkit ini menjadi value sendiri buat kita dan tentu ya?

Pak Presiden bagaimana kita secara garam konsumsi sudah Swasembada tetapi untuk garam industri blok Kemarin papa mau juga mungkin paparan bagus Nah atau atau kembali Kamis bagi korporasi ya kalau lihat ini ada yang menarik untuk perusahaan tambang garam di luar negeri yang bisa kita caplok karena memang yang namanya garam industri ini terus karena itu.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun