Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Money

Jakarta Food Security Summit

18 November 2020   10:09 Diperbarui: 18 November 2020   10:14 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penangan pangan melalui kolaborasi dan inovasi (dokumen pribadi)

Penangan pangan melalui kolaborasi dan inovasi (dokumen pribadi)
Penangan pangan melalui kolaborasi dan inovasi (dokumen pribadi)

Sejalan dengan melonjaknya populasi penduduk di seluruh dunia hampir setengah jumlah penduduk dunia berada di kawasan Asia termasuk di 3 negara terbesar di Cina India dan di Indonesia situasi ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan kebutuhannya sangat besar pasarnya sangat besar dan akan terus tumbuh namun pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif yang meningkatkan efisiensi.

Proses produksi yang meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau yang memperbaiki daya dukung lingkungan dan yang sejahterakan para petani dan kita harus melompat dengan cara-cara baru dengan skala produksi yang lebih besar dengan peran sentral korporasi petani kan nilai tambah ditahap on farm maupun off farm dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan lebih produktif dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada para petani dan sektor-sektor pendukungnya.

Hadirin yang saya hormati Saya berharap para pengusaha yang tergabung di Kadin menjadi bagian dalam cara-cara baru ini bisa berupa skema instruksi plus perlu untuk terus dikembangkan terutama dalam mengembangkan kemitraan antar pemangku kepentingan yang saling menguntungkan dari hulu sampai Hilir.

saya mendukung berbagai inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani koperasi perbankan dan juga beberapa inisiatif kolaborasi seperti holtikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu untuk terus diperbarui agar produktivitas dan nilai tambah bagi petani semakin meningkat dan perlu untuk direplikasi ke daerah-daerah lain untuk memperkuat inisiatif kolaborasi produktif di sektor ini saya minta kadin untuk memberikan pendampingan pada satu juta petani Swadaya saya mendengar tahun 2020.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja

Penjelasan konsep kondusif dan close look (dokumen pribadi
Penjelasan konsep kondusif dan close look (dokumen pribadi

Produktivitas Petani naik antara 40 sampai 76% dan pendapatan naik antara 50 sampai 200% tergantung komoditasnya selanjutnya Kadin Indonesia bersama pisagro siap melaksanakan pengarahan bapak presiden Jokowi untuk meningkatkan menjadi dua juta petani pada tahun 2023 pendampingan tersebut.

Kabinet Indonesia maju dan DPR RI dan undang-undang Cipta kerja kerja yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya di sektor pangan dan industri pengolahannya. 

Pada tahun 2030 Indonesia sektor pangan dan industri pengolahan milik memiliki potensi untuk satu juta 1 triliun dolar berikut yang untuk perekonomian Indonesia dengan mempekerjakan lebih dari 55 juta pekerja.

Indonesia menciptakan ekosistem dan bisnis model kondusif. Ekspor dan juga menggantikan produk pangan yang masih impor di mana sektor pangan dan industri pengolahannya dan mempekerjakan lebih dari 55 juta pekerja memiliki potensi pasar untuk mewujudkan Indonesia ekonomi kami sangat harapkan diskusi Jakarta kami terima dalam 2 hari ini dapat mewujudkan Indonesia Maju.

Airlangga Membahas Perekonomian

Produk pertanian disukung omnimbuslaw (dokumen pribadi)
Produk pertanian disukung omnimbuslaw (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun