Alcoholism which considered the most recurrent brain depressant through out  the  different  cultures  and  the  cause  of  remarkable  number  of  diseases and  deaths.
Banyak penelitian melalui tingkat perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan alkohol dengan penyakit. Alkoholisme, terlepas dari definisi yang berbeda, terkait dengan konsumsi zat "alkohol" yang merupakan salah satu dari 11 kelas zat yang disebut oleh American Psychiatric Association sebagai gangguan terkait zat.
RUU Minuman beralkohol menjadi pertimbangan kajian akademis yang sangat menarik dalam proses legeslasi di Indonesia. Beberapa keyakinan terapis bahwa alkoholisme bukanlah penyakit melainkan "Kebiasaan buruk" atau "kelemahan karakter", bahkan ketika keyakinan ini tidak dinyatakan secara terbuka. Bergantung pada hak milik  pasien sering menunjukkan psikoterapi itu kepada terapis di Indonesia.
Lebih lanjut, dalam dokumen itu disebutkan bahwa tujuan para pengusul dari PKS, PPP dan Gerindra mengusulkan RUU Minol adalah melindungi masyarakat dari dampak negatif menciptakan ketertiban dan ketentraman di masyarakat dari para peminum  menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya minuman beralkohol.Â
Studi paling awal tentang sejarah alam dan perjalanan masalah alkohol didasarkan pada akun retrospektif pasien dengan gangguan penggunaan alkohol berat.
Apakah ini masalah utama dalam kesehatan?
Ya, Masalah utama dalam tahun 2020 adalah sekuritas kesehatan nasional, Indonesia melakukan penelitian untuk mendapatkan indikasi asal alkohol terkait fenomena adalah kenyataan bahwa setiap pertanyaan mungkin dianggap oleh pasien sebagai pelanggaran dan sebuah kecaman atas "kebiasaan buruk" warga negara nya.
Dengan demikian, sebanyak konsumsi alkohol menyertai setiap orang acara sosial yang mungkin, seperti yang dikutuk adalah mereka yang menjadi tergantung pada substansi ini.Â
Namun, hakim yang paling keras dan paling tidak menilai dari penyakit mereka adalah pasien itu sendiri ketika RUU Minuman beralkohol telah disahkan di Indonesia.
Akibatnya, ketertarikan Anda pada pasien dan masalahnya sering disalahartikan oleh pasien sebagai tindakan ingin tahu yang dapat menghancurkan harga diri yang mungkin tersisa.Â