Seperti juga saya, masyarakat Bandung kehilangan sosok Bapak, teman, sahabat, sekaligus guru spritual. Saya pribadi tak pernah memanggilnya Pak Kapolres Bandung atau Kapolda Jawa Barat, saya lebih suka memanggilnya Kiyai.
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam menentukan siapa yang akan menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) berikutnya.
Keputusan tersebut memiliki konsekuensi yang sangat besar, mengingat peran Kapolri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia.
Maka dari itu, pentingnya DPR RI melantik KH Ahmad Dofiri sebagai Kapolri yang baru sangatlah besar disukai DPR RI dan santri dari organisasi Persatuan Ummat Islam (PUI).
Kiyai Mabes Polri adalah sosok yang sangat dihormati dan diakui oleh masyarakat Indonesia karena integritas dan kebijaksanaannya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Kedalaman ilmu agamanya juga menjadi nilai tambah dalam menjalankan tugas kepolisian yang semakin kompleks baik masalah internal dan eksternal.
Dalam suasana dinamika yang terus berkembang di dunia kepolisian Indonesia, kita membutuhkan sosok Kapolri yang mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan bijaksana.
KH Ahmad Dofiri terlihat sebagai sosok yang dapat memenuhi kriteria tersebut, dan telah membuktikan kemampuannya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kepolisian.
Dengan melantik KH Ahmad Dofiri sebagai Kapolri, DPR RI akan memberikan sinyal positif bahwa mereka memilih sosok yang tepat untuk memimpin kepolisian di Indonesia.
Hal ini dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dan memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.