Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dukungan Jokowi Ke Prabowo Subianto Dinilai Kartu Mati Pada Pilpres 2024

13 November 2022   08:54 Diperbarui: 13 November 2022   09:12 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu Mati Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024. Kanva.

Sinyal dukungan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto dinilai  kartu mati pada Pilpres 2024.

Sinyal dukungan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto dinilai  kartu mati atau bisa diartikan secara bebas sebagai buntu, tidak bisa jalan, atau menuju kekalahan pada Pilpres 2024.

Misalnya dalam permainan kartu calon presiden atau calon wakil presiden yang Jokowi pegang tidak bisa turun karena pasangannya sudah ditutup oleh lawan bermain Jokowi, maka kartu itu akan mati dan yang pegang kartu mati biasanya kalah.


Jika kita mengingat kembali bagaimana diskursus berjalan di masyarakat seputar Pilpres 2014, Pilpres 2019, dan menuju Pilpres 2024, ada satu narasi.

Prabowo Subianto lebih banyak dikenal oleh publik sebagai Jenderal atau Danjen Kopassus telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada orde baru.

Satu narasi Prabowo Subianto dalam kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada tahun 1998 lalu diprediksi akan sangat berpengaruh terhadap perolehan suara.

Prabowo Subianto menjabat sebagai Danjen Kopassus bertanggung jawab atas penghilangan paksa 23 aktivis pro demokrasi lewat perintah kepada satuan khusus Kopassus, Tim Mawar.

Prabowo Subianto termasuk dalam bentuk politik identitas yang tidak langsung, karena media menonjolkan fakta bahwa Kartu Mati bertujuan agar menjauhi dukungan dan antipati suatu HAM dengan menonjolkan fakta-fakta yang ada.

1. Prabowo Jadi Menteri, Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu Diragukan ditulis oleh Devina Halim dan editor Galih pada Kompas.com

Sumber Kompas.com
Sumber Kompas.com

Pada artikel pertama, redaksi mengulang bahwa sejak  mengatakan bahwa Presiden Jokowi memilih Prabowo dengan reputasi buruk sehingga penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu diragukan keluarga korban.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari politik identitas untuk menjauhkan dukungan publik dan muncul antipati dari keraguan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu.

Kartu mati membuat keluarga korban pelanggaran masa lalu mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo dukungan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto.

2. Komnas HAM Berharap Ferdy Sambo Dihukum Seberat-beratnya ditulis Singgih Wiryono dan editor Sabrina Asril pada Kompas.com

Sumber : Kompas.com
Sumber : Kompas.com

Pada artikel kedua, redaksi mengulang kasus pelanggaran HAM Sambo bahwa ada pelanggaran HAM dalam tragedi penembakan dengan reputasi pemerintah semakin buruk.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari politik identitas untuk menjauhkan dukungan publik dan muncul antipati dari keraguan penyelesaian pelanggaran HAM Sambo.

Kartu mati membuat keluarga korban pelanggaran Sambo mengaku kecewa dengan pelanggaran HAM era reformasi sehingga Sambo harus dihukum seberat-beratnya apalagi pelanggaran HAM masa lalu.

3. Komnas HAM Nyatakan Ada Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan ditulis Ardito Ramadhan dan editor Bagus Santosa pada Kompas.com

Sumber Kompas.com
Sumber Kompas.com

Pada artikel ketiga, redaksi mengulang kasus kematian suporter bola Arema bahwa ada pelanggaran HAM dalam tragedi kanjuruhan dengan reputasi pemerintah semakin buruk.

Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari politik identitas untuk menjauhkan dukungan publik dan muncul antipati dari keraguan penyelesaian pelanggaran HAM Kanjuruhan.

Kartu mati membuat keluarga korban pelanggaran Kanjuruhan mengaku kecewa dengan pelanggaran HAM era reformasi sehingga citra pemerintahan semakin buruk.

Jika Prabowo benar bergabung ke koalisi Jokowi, apakah itu akan menjadi berkah atau justru menjadi musibah?

Kartu Mati Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024. Dokumen Pribadi.
Kartu Mati Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024. Dokumen Pribadi.

Berkah bagi kubu Anies dan musibah bagi kubu Jokowi. Anies dan Jokowi adalah alumni mahasiswa UGM bermain cantik dengan Prabowo Subianto dengan kartu mati sebagai medium kemenangan.

Misalkan Jokowi dituduh aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI) tapi Jokowi bisa menjadi Gubernur Jakarta hingga Jokowi menjadi Presiden.

Begitu juga Anies dituduh aktivis Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tapi Anies bisa menjadi Gubernur Jakarta.

Meskipun banyak tuduhan dan fitnah tapi masyarakat lebih suka Jokowi dan Anies karena mereka memiliki istri dan mereka tidak memiliki kasus pelanggaran HAM sehingga media sebagai pilar demokrasi publik untuk mendapatkan kebenaran seperti kompas.com.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun