Rahasia elektabilitas Anies Baswedan menjadi kuat adalah manajemen citra melalui program Mata Najwa dan Najwa Shihab sebagai Jubir Kadrun diberikan label oleh Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani tak setuju dengan pernyataan Najwa Shihab yang mengkritik soal gaya hidup mewah pihak polisi namun Najwa Shihab tidak pernah mengkritik Anies Baswedan hingga berujung sebutan Najwa Shihab sebagai juru bicara kardun (Jubir Kadrun).
Anies Baswedan adalah produk politik dari hasil akumulasi citra oleh media nasional hingga elektabilitas tinggi termasuk dari perseteruan Jubir Kadrun Vs Jubir Sambo.
Video-video yang menggambarkan kekompakan dan kedekatan Najwa Shihab dan Anies Baswedan bertebaran di media sosial, selepas siaran televisi Mata Najwa namun Nikita Mirzani menganggap tidak ada satupun kritikan Najwa terhadap kebijakan Anies.
Dari sini masyarakat Indonesia melihat Nikita Mirzani sebagai juru bicara polisi karena membela gaya hidup mewah pihak polisi  namun Nikita Mirzani tidak mengkritik penembakan brigadir J terlibat polisi tembak polisi di rumah polisi yakni Ferdy Sambo.
Artis Nikita Mirzani namanya dikait-kaitkan dengan Irjen Ferdy Sambo sebagai bekingan. Netizen pun dibuat heboh dengan bocornya rekaman tersebut. Nikita Mirzani dikenal netizen sebagai Juru bicara Sambo (Jubir Sambo) hingga Jubir polisi hidup mewah.
Selain netizen, Para konglomerat sedang memantau perseteruan antara Nikita Mirzani sebagai Jubir Sambo dan Najwa Shihab sebagai jubir Kadrun di lapangan golf.
Para konglomerat mendukung Anies Baswedan atau Ferdy Sambo bisa dijawab mereka cepat dalam diskusi di lapangan golf tapi bukan untuk konsumsi publik biarkan para jubir menyampaikan narasinya.Â
Chairul Tanjung sebagai salah satu konglomerat dan pemilik Trans 7 menginginkan langkah program Mata Najwa untuk hijrah dari Trans7 ke media online Narasi TV milik Najwa Shihab.Â
Seperti diketahui, program Mata Najwa selama bertahun-tahun sebelumnya tayang di stasiun televisi Trans 7 dan Metro Tv. Mata Najwa telah berhasil memperkenalkan strategi Anies-Sandi.
Pemilik kelompok bisnis berafiliasi konglomerat Indonesia mengharapkan pembangunan ekonomi harus dititik beratkan pada dunia usaha lebih ramah pasar dan ramah lingkungan sehingga mereka tidak ingin berpihak kepada pelanggaran HAM.
Komnas HAM menyatakan memang ada pelanggaran HAM dalam peristiwa penembakan Brigadir J itu, karena pembunuhan berencana disertai penghilangan barang bukti berupa CCTV di rumah Ferdy Sambo mengingatkan publik mengenai ucapan Wiranto .
Menurut Wiranto bahwa Mantan Panglima Kostrad Letjen Prabowo Subianto diberhentikan dari jabatan karena Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang dibentuk 1998 berkesimpulan, Prabowo terbukti terlibat dalam kasus penculikan aktivis tahun 1998.Â
Kemampuan memimpin negara seharusnya sih bukan diukur dari belum pernah melanggar HAM atau sudah melanggar HAM. Setiap orang punya kesempatan memperbaiki diri termasuk Prabowo Subianto dan Ferdy Sambo untuk menjadi Calon Presiden RI.Â
Selama Prabowo Subianto dan Ferdy Sambo mau mengubah diri, berkomitmen tumbuh, dan bersedia bertemu tenaga profesional untuk memperbaiki diri dari dalam, mereka boleh saja jadi Calon Presiden RI. Begitu juga, Anies Baswedan dan Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memiliki hubungan tetap baik sesama tokoh masyarakat. Begitulah ciri orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan berjiwa besar mampu menjadi teman.
Dalam politik tidak ada yang namanya teman sejati dan musuh abadi sehingga jubir kardun dan jubir sambo pada suhu politik tinggi bisa berseberangan tapi ketika suhu politik reda, mereka akan menjadi teman pada satu jalan seperti Anies dan Ahok.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H