Imajinasi Negara Kesatuan Republik Asean di Ruang Publik dengan Komitmen dan Persatuan

Ruang publik dibangun oleh daya kreativitas dan imajinasi yang tinggi sebagai input yang positif  yang ikut mengumuhkan dan meriuhkan ruang publik kita akhir-akhir ini. Citayam Fashion Week (CFW) lebih akrab dengan masyarakat Asia Tenggara terutama Indonesia daripada imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN (NKRA).

 Semua orang berhak imajinasi apapun tanpa terkecuali di ruang publik. Berkat imajinasi, seseorang mampu menemukan Negara Kesatuan Republik ASEAN.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN menjamin kebebasan berimajinasi, kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat menyerukan komitmen dan persatuan sejak awal kemerdekaan melalui Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 39 tahun 1999 mengenai Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca juga: Kisah Asean Menuju Tatanan Dunia Baru Republik Asean Melalui Zoom Meeting

Imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN Di Ruang Publik Dengan Komitmen dan Persatuan. Sumber Gambar : Sekretariat ASEAN 2022

Pembentukan imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN (NKRA)  sebagai pembangunan bangsa Asia Tenggara, erat kaitannya dengan modernisme,  pluralisme, multikulturalisme, demokrasi, dan kecenderungan penafsiran negara yang sedang berkembang di seluruh dunia seperti European Union dan United State of America.

Negara bangsa lebih populer daripada negara agama telah modernisme,  pluralisme, multikulturalisme, dan demokrasi untuk nasionalisme dan patriotnisme bangsa Asia Tenggara. Ide-idenya sangat berpengaruh dalam imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN (NKRA).

Baca juga: Inisiasi Politik Persatuan Melawan Ancaman Invasi AUKUS dan China

Asosiasi di Asia Tenggara ini sedemikian rupa sehingga ia umumnya dianggap sebagai imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN (NKRA) paling bergengsi di negara ini dinamai menurut namanya masa depan yang lebih baik dengan negara bangsa (nation state).

Imajinasi Negara Kesatuan Republik ASEAN Di Ruang Publik Dengan Komitmen dan Persatuan. Sumber Gambar : Sekretariat ASEAN 2022

Baca juga: Jawa Barat Menjadi Wilayah Ketiga di Indonesia Terapkan Syariat Islam

Masa depan negara bangsa merdeka bukan menjadi Negara Muslim, Negara Buddhis, Negara Kristiani dan jenis lain di Asia Tenggara akan naik atau turun tergantung sejauh mana negara bangsa akan dapat membebaskan diri mereka sendiri tidak hanya didasarkan pada agama tapi cita-cita komitmen dan persatuan negara bangsa.

Jadi begini hubungan asmara negara-negara Asia Tenggara dalam Asosiasi tentu tidak bisa lepas dari sebuah komitmen, meskipun itu masih dalam takaran yang sederhana. Ketika negara-negara Asia Tenggara menjalani masa pacaran, mungkin terasa indah dan penuh cinta.🥰