Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Menyiasati Rupiah di Tengah Perang Mata Uang Dollar AS dan Rubel Rusia

30 Maret 2022   08:56 Diperbarui: 30 Maret 2022   08:59 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, rubel tidak disukai negara sekutu AS dan negara sekutu AS mempertahankan dollar karena mudah akses senjata buatan Amerika Serikat daripada negara sekutu AS memegang rupiah.

Permintaan senjata buatan Amerika Serikat yang tinggi tetapi penawaran dollar yang terbatas menjadikan nilai tukar rubel terdepresiasi secara tajam namun Rusia tidak khawatir karena ia sudah menjadi produsen senjata perang hingga nuklir.

Dalam keadaan yang konflik maka pergerakan nilai tukar cenderung tidak akan stabil dan bisnis senjata harus dibahas dalam G20 karena terdapat kaitannya dengan ekonomi pertahanan dan keamanan.

Kebijakan-kebijakan perang tersebut bisa bersifat jangka pendek atau jangka lanjang dengan berharap pada pasar senjata untuk kembali profit pasca perang dunia satu dan perang dunia kedua.

Pada akhirnya hal yang paling disukai pengantin wanita adalah mas kawin dan paling tidak disukai pengantin wanita adalah mas kawin lagi mengakibat perang dunia ketiga ketika ada orang ketiga.

Paradoks dari industri senjata adalah mereka membunuh calon pembeli senjata di masa depan hingga terjadi depopulasi atau pengurangan populasi manusia signifikan.

Peluangnya adalah dengan mengubah fisik rupiah dari mata uang yang secara internal tidak bernilai menjadi mata uang yang bernilai secara fisik mengandung logam mulia seperti emas atau senjata perang untuk menghadapi mas yang ingin kawin lagi.

Pria yang sering kawin dan memberi mas kawin akan menggagalkan program depopulasi atau menurunkan penduduk bumi beredar di Grup WhatsApp bapak-bapak, baru-baru ini.

Rupiah baru ini tentu saja lebih berharga bisa ditukar senjata perang hingga logam mulia dibandingkan dengan dollar atau paling tidak nilai rupiah bisa sebanding sebagai aset negara dan industri pertahanan untuk menjaga kedaulatan negara pengguna rupiah.

Undang-undang mengamanatkan agar Bank Indonesia menjaga kestabilan nilai rupiah namun perang terus berkecamuk dan urgensi rupiah bertansformasi.

Oleh karena itu peran Bank Indonesia sangat penting dalam hal ini Pemerintah dan DPR diperlukan dalam mengamandemen undang-undang mata uang, sehingga dimungkinkan untuk membuat mata uang rupiah yang mengandung logam mulia dan transaksi senjata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun