Saya sebagai warga negara Indonesia tidak hanya bisa menerima kelangkaan premium dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar dikenal dengan nama SPBU Â tapi kelangkaan Petralite dalam fenomena langka minyak goreng.
Seperti dikutip dari kompas.com bahwa Pemerintah sedang menyiapkan peta jalan atau road map untuk mengalihkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak ramah lingkungan masih menunggu melalui pengesahan regulasi dan peraturan.
Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah sehingga saya transisi dari menggoreng menjadi mengkukus dan merebus agar saya menghindari kolestrol berlebih.
Begitu juga, Saya sudah bisa meninggalkan Premium, dan pindah ke Pertalite hingga saya pindah ke Pertamax  dikurangi pelan-pelan ketergantungan hingga benar-benar sumber daya minyak bumi habis di Indonesia atau negara lain-lainnya.
Saya pikir Indonesia sudah mendapatkan produsen energi alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan energi untuk transportasi terhadap tingginya pencemaran udara, terutama di daerah perkotaan hingga kelangkaan bahan bakar minyak. Â
Dengan adanya transisi besar-besaran dari Premium ke Pertalite, kemudian dari Pertalite ke Pertamax, dan terakhir dari Pertamax  sebagai bahan bakar fosil ke  energi listrik yang ramah lingkungan menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.
Saya pikir peralihan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik hingga akhirnya kisah Premium, Pertalite, dan Pertamax tinggal sejarah yang diwariskan ke anak dan cucu di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H