Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor

Indonesia Siap Kelangkaan Petralite dalam Fenomena Langka Minyak Goreng

20 Maret 2022   11:08 Diperbarui: 20 Maret 2022   11:12 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sebagai warga negara Indonesia tidak hanya bisa menerima kelangkaan premium dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar dikenal dengan nama SPBU  tapi kelangkaan Petralite dalam fenomena langka minyak goreng.

Seperti dikutip dari kompas.com bahwa Pemerintah sedang menyiapkan peta jalan atau road map untuk mengalihkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak ramah lingkungan masih menunggu melalui pengesahan regulasi dan peraturan.

Minyak goreng juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah sehingga saya transisi dari menggoreng menjadi mengkukus dan merebus agar saya menghindari kolestrol berlebih.

Begitu juga, Saya sudah bisa meninggalkan Premium, dan pindah ke Pertalite hingga saya pindah ke Pertamax  dikurangi pelan-pelan ketergantungan hingga benar-benar sumber daya minyak bumi habis di Indonesia atau negara lain-lainnya.

Saya pikir Indonesia sudah mendapatkan produsen energi alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan energi untuk transportasi terhadap tingginya pencemaran udara, terutama di daerah perkotaan hingga kelangkaan bahan bakar minyak.  

Dengan adanya transisi besar-besaran dari Premium ke Pertalite, kemudian dari Pertalite ke Pertamax, dan terakhir dari Pertamax  sebagai bahan bakar fosil ke  energi listrik yang ramah lingkungan menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.

Saya pikir peralihan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik hingga akhirnya kisah Premium, Pertalite, dan Pertamax tinggal sejarah yang diwariskan ke anak dan cucu di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun