Dengan cara ini materialisme yang ketat dalam pengawasan produk halal yang tidak membahayakan dan merasakan dalam konteks ini adalah minat pada kepuasan sosial dan material yang tidak bergantung pada realisasinya pada makna atau tujuan yang lebih besar.Â
Pengejaran kepentingan tersebut umumnya diterjemahkan pemulihan ekonomi global, dalam idiom kontemporer, ke dalam bentuk konsumerisme kompetitif dengan produk halal sebagai pasar baru yang minim kompetitor.
Anggota masyarakat ekonomi syariah global akan merasakan pada waktunya cenderung tidak membuang nilai-nilai materialisme yang  sesuai dengan sertifikasi halal yang ketat dengan pedoman tujuan yang berasal dari skema yang lebih besar dari hal-hal yang diakui oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Mereka mengejar kepentingan kesejahteraan tidak langsung mereka sendiri dalam perekonomian nasional pesan dari pembuat kepada pengguna, dan pembuatannya membangun ikatan komunikatif antara pembuat dan dunia atau pengguna dan dunia.
Perlu dicatat dalam hubungan ini paralel antara kehidupan, dilihat dalam istilah monologis, dan bidang usaha tertentu yang mengasumsikan signifikansi budaya hegemonik dalam masyarakat modern kontemporer yaitu bidang produk halal kompetitif.
Anggota masyarakat modern semakin menggunakan wacana produk halal sebagai mata uang utama sosialita, sementara selebriti produk halal secara luas diadopsi dalam masyarakat seperti model identitas.
Jenis produk halal yang saya maksud di sini adalah makna heroik di mana seorang anak bercita-cita untuk mencapai kinerja pemecahan rekor beberapa prestasi fisik tertentu, seperti berlari, melompat, atau melempar dengan mengonsumsi produk bergizi dan disertifikasi halal.
Ibarat olahraga kompetitif semacam itu menawarkan refleksi yang sangat setia tentang kehidupan dalam mode materialis, tentang aktivitas manusia yang kehilangan signifikansi intrinsiknya di dunia yang sendiri kosong dari signifikansi dan yang tidak menetapkan tujuan bagi kita, aktivitas olahraga semacam itu menjadi paradigma presidensi G20.
Usaha manusia itu sendiri dalam pemulihan nasional menggunakan arena pada dasarnya adalah rangkaian gerakan perekonomian e-rupiah yakni  fitur transaksi rupiah digital bernilai emas diregulasi Bank Indonesia daripada kripto yang sewenang-wenang dengan secara terdesentralisasi merupakan aturan pelaksanaan.
Cara pelaksanaan yang benar dan cara pelaksanaan yang salah mereka diputuskan oleh afiliator kripto dengan desain penipuan yang tujuan saya adalah untuk mengungguli pelaksana lain dari tindakan ini mata uang rupiah kebanggaan Indonesia.
Kita harus mendedikasikan seluruh energi untuk tujuan fitur transaksi rupiah digital bernilai emas diregulasi Bank Indonesia dari Sabang sampai Merauke secara inklusif.