Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kesabaran Luhut dalam Mengundang Investasi Syariah di IKN Nusantara

7 Maret 2022   10:34 Diperbarui: 7 Maret 2022   10:40 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabinet Jokowi Maruf ternyata diisi oleh orang-orang sabar seperti Luhut Binsar Panjaitan yang meyakini bahwa tak ada badai yang tak berlalu untuk investasi Ibu Kota Negara Baru dalam Nyepi 2022.

Perayaan Nyepi itu sendiri adalah untuk memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa sembari menunggu Covid-19 surut, mereka meracik ulang strategi di pelbagai aspek, seperti menyasar segmen pasar investasi syariah yang sebelumnya dianak-tirikan.

Merasa dianak-tirikan tentu pernah dirasakan oleh semua orang, baik itu dilakukan oleh pemangku kebijakan hingga pada saat yang tepat Luhut Binsar Panjaitan mengembangkan produk investasi syariah yang sesuai dengan segmen pasar tersebut untuk pengembangan  Ibu Kota Negara Baru bernama Nusantara.

Luhut Binsar Panjaitan memang masih dikuasai ambisi membangun sebuah arsitek Indonesia, tetapi Luhut adalah rem yang benar-benar buruk dalam menahan laju kemerosotan investasi syariah yang universal.

Meskipun satu orang batak dikabinat Jokowi-Maruf namun orang-orang dengan gembira memberi julukan pada luhut semacam itu sebagai "opung  apangapangta" atau paman kebanggaan yang membangun Danau Toba juga tapi juga kebanggaan orang Islam di Nusantara modern.

Itulah awal mula mendung gelar pahlawan investasi syariah yang menggelayuti Luhut Binsar Panjaitan di Indonesia ketika Bank Syariah semakin merosot dari waktu ke waktu di tengah isu ketidakpercayaan ekonomi syariah untuk Indonesia.

Saat itu Indonesia belum sebagus saat ini dalam investasi syariah sehingga atensi konsumen terhadap peluncuran era reformasi terbilang cukup besar dan Apa sih yang ditonjolkan oleh investasi syariah untuk Ibu Kota Negara Baru dari pemilik pengusaha minyak timur tengah?

Alasannya karena Indonesia menjadi zona investasi dunia adalah mulia karenanya Luhut Binsar Panjaitan  bermimpi menjadikan Indonesia sebuah negara yang kuat, kaya raya, dan makmur tidak hanya untuk orang batak.

Tidak peduli kucing itu hitam atau putih, yang penting bisa tentu saja mesinnya untuk pembangunan baik investasi syariah dan investasi non-syariah paling besar di kelas segmen pasar internasional di Indonesia.

Ilustrasi Intropeksi Nyepi Luhut dengan Petinggi Arab. Foto: Instagram Luhut Binsar via m.jppn.com
Ilustrasi Intropeksi Nyepi Luhut dengan Petinggi Arab. Foto: Instagram Luhut Binsar via m.jppn.com

Investasi syariah tidak akan bisa mampu memberikan kemakmuran kepada Bangsa Indonesia tanpa kolaborasi saat itu dan ingat, pembangunan ini dibikin sama orang arab, rajanya durabilitas pembangunan, dan ketahanan ekonomi Asia Tenggara.

Tidak peduli kucing itu hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus yang artinya jika negara-negara Arab ingin investasi dengan skema syariah itu harus dipersiapkan agar mereka bisa suntik dana di Ibu Kota Negara Indonesia.

Kesabaran Luhut dalam investasi syariah menginspirasi kita akan membawa ke banyak perubahan yang drastis untuk ikut memajukan perekonomian nasional seperti sebuah semangat baru ketika bangsa berbeda bisa berdampingan dalam menghadapi ketidakpastian global.

Referensi : 1 2 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun