Sejarah buruk di era Uni Soviet juga yang membuat Rusia kini masih 'konflik' dengan NATO terdapat lima faktor utama yang berkontribusi terhadap  konflik Ukraina menurut Abdurrofi Abdullah sebagai berikut:
1. Kebangkitan Kekuatan Politik Uni Rusia sebagai Neo-Soviet
Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa dimulai pada tahun 1994 ketika pemerintah Ukraina mendeklarasikan integrasi ke dalam Uni Eropa sebagai kebijakan luar negeri utamanya.Â
Namun kenyataannya,  Ukraina tidak bisa berbuat banyak karena  Rusia adalah mitra dagang utama  dan  pemasok gas alam dan minyak  terbesar ke Ukraina dan terdapat kekuatan politik Uni Rusia sebagai neo-Soviet.
Kebangkitan kekuatan politik putin membuka kesempatan untuk membuat aliansi dengan elit ukraina dan kesepakatannya adalah mereka akan mendukung politik Uni Rusia sebagai neo-Soviet.
Ukraina merupakan salah satu gerakan pembangkang terbesar di Uni Soviet. Namun, kini Ukraina memiliki gerakan pembangkang terbesar wilayah Donetsk dan Luhansk membutuhkan bantuan Putin.
Republik Donetsk dan Republik Luhansk adalah dua wilayah pemberontak yang memproklamirkan diri sebagai negara baru karena ekonomi mengalami stagnasi dan Ukraina menjadi salah satu negara paling korup di Eropa Timur.
Kebangkitan Uni Rusia sebagai Neo-soviet atau Uni-soviet gaya baru adalah partai kekuasaan khas Eurasia yang menggunakan nomenklatura senior Soviet dan pejabat keamanan dengan basis mereka di kota-kota pusat negara itu.
2. Pola Protes Rakyat yang Didukung NATO dan Rusia
Ukraina adalah negara baru dengan banyak bagian yang mendasari etnis, bahasa, dan agama, meskipun pola protes didukung barat untuk membangun demokrasi dan protes didukung agen dari NATO.