Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Harus Belajar Reformasi Ekonomi dari Tiongkok

28 Juli 2021   11:14 Diperbarui: 28 Juli 2021   11:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kompetisi antara masyarakat yang wirausaha harus ada untuk meningkatkan produktivitas bersaing dalam negeri sebelum kompetisi dengan masyarakat Amerika Serikat.

4. Target Tiongkok memasarkan barang dan jasa berkualitas melebihi Amerika Serikat namun harga universal dan miring.

5. Penyederhanaan birokrasi dengan omnimbus law dan hilang suap birokrasi dengan pemecatan yang tidak berahlak.

6. Masyarakat berhak ekspansi bisnis di luar daratan Tiongkok sehingga otomatis mendapatkan modal asing melimpah.

Intervensi dan monopoli barang dan jasa semakin terdistribusi dengan mekanisme pasar pada puncak 1980-an sehingga masyarakat desa bisa kaya raya melalui saluran kapitalisme.

Masyarakat Tiongkok memiliki peran besar mengubah dan merekonstruksi wirausaha didorong dua trend pertama persaingan dalam negeri dan persaingan luar negeri.

Misalkan Orang Tiongkok sudah berwarganegara Amerika Serikat memiliki banyak uang, banyak pengalaman, dan banyak ilmu memberikan model kerja untuk masa depan berdasarkan laba untung dan rugi.

Bagi kamu pengguna produk elektronik  mungkin tertera made in china ya? betul komponan  I-Phonemu dirakit di Tiongkok.

Pemerintah Tiongkok sangat terbuka bagi perusahaan asing untuk produksi besar-besaran dalam hal teknologi informasi, elektronik, rekayasa genetik hewan, rekayasa tumbuhan dan rekayasa DNA manusia.

Setidaknya dalam pengurutan gen manusia Tiongkok dalam big data telah memimpin dunia namun pemerintah membuat pengawasan yang ketat.

Negara Inggri sekalipun melarang memodifikasi genetik manusia namun peneliti dan ilmuwan Tiongkok menganggap emberio manusia dimodifikasi etis dan etik dalam medis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun