Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ide Jenius Gubernur Ridwan Kamil Bikin "Masjid PS5" di Palestina

18 April 2021   05:00 Diperbarui: 18 April 2021   05:22 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Sheikh Ajlin di Palestina rancangan Ridwan Kamil. Sumber Gambar : detiknews.com

Ahli desain bangunan, Mochamad Ridwan Kamil lebih memilih bermacam-macam referensi seperti PS5 yang dia gunakan untuk membangun Masjid Sheikh Ajlin di Palestina dengan ide jenius.

Masjid Shaikh Ajlin disebut Masjid PS5 itu kepanjangan dari Pelaksanaan Solat 5 waktu bagi umat Islam yang membuktikan kebiasaan jenius yang Ridwan Kamil miliki ini bukan semata kebiasaan namun ditentukan oleh lingkungannya jenius.

Banyak orang-orang paling genius di dunia seperti Ridwan Kamil ini membentuk strukturnya, dan mengubah cara berpikir kita bahwa masjid harus sesuai trend kekinian.

Dari semua orang jenius, tak disangkal lagi orang yang menggabungkan kecerdasan dengan kebiasaan tak biasa adalah Ridwan kamil mendapatkan inspirasi dari kegemaran anak muda yakni PS5.

Ridwan kamil mengajari kita bagaimana mendapatkan energi dari modernisasi, jadi mungkin saja bersinergi dengan agam Islam bisa mengajari kita satu atau dua hal bagaimana menggunakan otak dan iman kita.

Bicara tentang jenius, tak ada salahnya kita menengok kebiasaan yang dimiliki Arsitek Ridwan kami yang memahami kegemaran anak muda dan Sang Gubernur bisa jadi dengan mengikuti kebiasaannya generasi muda.

Terlepas dari itu, Ridwan Kamil pernah berpesan dalam sebuah wawancara dengan Abdurrofi Abdullah Azzam "Yang terpenting adalah jangan berhenti memahami orang lain sebab pasti ada alasannya mengapa rasa keberpihakan itu ada.

Ternyata dengan begini, Ridwan kamil berpihak kepada anak muda agar dapat menguji gagasan tersebut dengan eksperimen sederhana sesuai kesukaan banyak orang.

Saat para pemimpin diuji lagi setiap 24 jam kemudian, mereka yang diizinkan untuk menyampaikan ide jenius lebih memungkinkan untuk memahami minat dengan aturannya daripada mereka yang tidak punya ide jenius dalam menata perkotaan dengan tempat ibadah.

Ini bukan cerita keseluruhan ini bukan cerita melibatkan ribuan dari peristiwa dialami Ridwan Kamil sehingga Ridwan Kamil ini sangat spesifik pada keterampilan penalaran desain bangunan yang kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun