Phil Knight, pendiri perusahaan Nike pernah menjalani profesi pelari, akuntan, salesman, dan professor. Abdurrofi Abdullah Azzam sebagai salah satu orang Indonesia belajar sabar dari Phil Knight untuk bisnis perusahaan Nike terkenal dari Amerika Serikat.
Abdurrofi Abdullah Azzam menyadari dalam proses mengembangkan bisnis mengakomodasi pertumbuhan bisnis sedemikian rupa terkenal dengan waktu lebih karena Jika kita ingin menjadi pengusaha sangat sukses itu sangat sulit memegang nilai kesabaran.
Selain itu, rasio pengusaha di Indonesia masih dibawah 10 persen dari total penduduk sekaligus meningkatkan produktivitas dan dan daya saing di era digital. Kunci pembangunan Indonesia menjadi negara adidaya dengan mengalihkan nilai-nilai kesabaran sebagai pengusaha bertaraf internasional.
Nah, mungkin pembaca tidak banyak yang mengetahui sebelum perusahaan Nike berdiri. Phil Knight bekerja sama dengan Perusahaan Onitsuka Tiger, Jepang. Kerjasama Phil Knight dengan perusahaan jepang tersebut meskipun ia belum memiliki perusahaan Nike.
Berbeda dengan Abdurrofi Abdullah Azzam terterik dengan kesabaran Phil Knight melobi perusahaan Jepang terbuka dengan mengajukan perusahaan Blue Ribbons Sports sehingga ia bisa mendapatkan komoditas perusahaan jepang tersebut untuk impor ke Amerika.
Perusahaan Asia, Afrika, Eropa dan Afrika terdapat komoditas-komoditas menarik untuk dijual di Amerika Serikat. Tentu ini tidak akan berhasil tanpa partner yang bisa menambah nilai pada komoditas-komoditas diperdagangkan juga di Indonesia. Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) membagi aktor yang berperan dalam komoditas sebagai partner yang tepat :
Pertama, kriteria partner yang tepat ialah the hustler yakni orang-orang yang jago marketing sehingga kita menemukan celah-celah penemuan segmen pasar baru tanpa mengikuti persaingan sengit di Indonesia. Kedua, The Hacker yakni orang yang ahli dalam komoditinya sehingga kita tidak perlu pusing produk di jual di Indonesia.
Ketiga, The hipster yakni orang-orang yang paham desain komoditi sehingga bisnis untuk membentuk brand sendiri aagar tidak ketergantungan impor. Sebelum nama Nike muncul terdapat beberapa pilihan untuk mewakili komoditas sepatu Amerika yakni Dimension 6.
Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam mendirikan perusahaan Nike merefleksikan kegemaran sejak muda yakni profesi pelari sehingga awal mula perekrutan pegawai Phil Knight merekrut pelari yang percaya dengan sesama pelari untuk melarikan perusahaan lebih tinggi levelnya.Â
Phil Knight merekrut pelari yang percaya dengan sesama pelari untuk melarikan perusahaan lebih tinggi levelnya. merekrut pelari yang percaya dengan sesama pelari untuk melarikan perusahaan lebih tinggi levelnya dengan merekrut pegawai berdasarkan kompetensi sesuai spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Nah, ketika pembaca memiliki kecintaan terhadap kegiatan yang pembaca lakukan dalam lingkungan skala khusus dan mengalami kesulitan. Maka, orang yang terdekat dan memiliki pengaruh menolong lebih ketika kesulitan dibandingkan saudara sendiri.
Sesama pemilik hobi pelari percaya pada Phil Knight dan komoditinya yakni Nike diterima di berbagai cabang olahraga. Karena keinginan produksi sepatu Phil Knight menjadi lebih dekat dengan industri untuk mendukung performa permintaan tinggi produk sepatu ini yang ia terima dari ekosistem bisnisnya.
Orang-orang percaya pada Phil Knight membawa berita baik dan merekrut orang-orang memiliki reputasi khusus yang relevan dengan produk Nike. Misalnya Perusahaan Nike melirik Jordan untuk menjadi brand ambasadornya dengan kontrak 500.000 USD/tahun untuk 5 tahun. Pembasket Jordan dengan reputasi bagus dijaga perusahaan hingga para fans Jordan menggunakan Nike tahun 1984, .
Perubahan Jordan jelas membawa kabar baik untuk permulaan Nike naik melebihi kontrak 500.000 USD. Kenyataannya, mereka mendapatkan 126 juta USD hanya di tahun pertama.
Perusahaan Nike juga menghormati pengabdian Jordan yang kini membuat produk khusus yakni Air Jordan yang tembus 100 juta USD. Citra Jordan harus baik yang memengaruhi citra perusahaan Nike di cabang olahraga basket.
Dalam bisnis pembaca bisa cari orang yang memiliki reputasi yang baik seperti Jordan dengan menjaga reputasinya agar orang yang diberi produk membawa berita baik dan berujung penerimaan luas.Â
Nah, banyak sekali aktris dan aktor hingga atlet di Indonesia memiliki reputasi yang baik sehingga mereka layak mendapatkan kontrak 500.000 USD/tahun untuk 5 tahun. Dalam kurs saat ini rupiah 1 USD = 15000 Rupiah sehingga mereka mendapatkan 7,5 miliar/tahun dan rata-rata penghasilan bulanan 625 juta untuk menjaga reputasi ambasador dan produknya.
Sabar dan jangan pelit ya karena kembalinya bakal lebih tembus lebih dari 100 juta USD. Tentunya, ini adalah cara yang paling rumah membangun ekosistem bisnis dan berbagi kue keuntungan agar tidak serakah untuk gaya hidup pengusaha. Inti bisnis Phil Knight sangat bagus di Indonesia tapi keluarganya terabaikan dibuktikan anaknya meninggal di usia cukup muda sehingga ia harus sabar menerima kenyataan.
Kesabaran yang ditinggal meninggal anaknya karena Ia ditinggal meninggal anaknya. Di antara cara meraih kesabaran ketika ditinggal mati oleh orang yang dicintai, dan orang yang mati tersebut  sehingga Phill Knight harus bersabar dan Abdurrofi Abdullah Azzam lebih mendekatkan pada keluarga selagi ada.
Phil Knight merasa gagal menjadi ayah dan ia menyesal seumur hidupnya sehingga kita jangan menunggu waktu terlambat untuk anak dan istri-istri sebelum kita benar-benar menyesal. Visi dan misi antara bisnis dan keluarga harus seimbang dengan kebahagiaan keluarga, teman terdekat dan bisnis yang mendunia.
Referensi :
Phil Knight. 2016. Shoe Dog: A Memoir by the Creator of NIKE. New York :  Scribner.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H