Imlek memang paling bersahaja didasarkan rasa kekeluargaan, seperti rasa saling menyayangi yang tinggi dan bertanggungjawab dalam mempertahankan nilai-nilai keluarga dibandingkan berkumpul dengan kekuasaan.
Semua menimbulkan rasa  rindu terobati bagaimana bila saya atau anggota keluargaku tidak bertemu akan merasa hidup semakin rumit karena keluarga mudah bersenda-gurau dan mudah menjalin keakraban dan rasa dekat.
Mie instan  melambangkan umur yang panjang, kebahagiaan, serta limpahan rezeki bagi orang yang memakannya. Setidaknya, Imlek membuat kita merasa penting dan akan membangun rasa tanggung jawab.
Sebab, angpao dan mie instan tidak dianggap sebagai inti dari imlek tapi imlek merajut kebersamaan agar anak dan istri-istri tidak sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Kendati demikian, jomblo disarankan menikah agar bisa merasakan kebersamaan imlek.
Bagi saya setiap hari adalah hari imlek karena setiap hari saya merajut tenun kebersamaan lintas negara sesama peradaban umat manusia melalui makan malam bersama, berbagi angpao dan menerima angpao sampai doa. Itu menandakan bahwa semua manusia setara dengan keyakinan masing-masing.
Dengan demikian selamat hari raya imlek dan menikmati kebersamaan bersama keluarga tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H