Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bandarmasih

7 Januari 2025   20:19 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:19 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandarmasih

di atas seribu sungai

mengambang harapan-harapan, tuah nenek moyang

menyangga penghidupan puak Kalimantan

menyelam pasir di sungai Martapura

mendayung jukung di hulu Barito

menjala ikan di selat Kotabaru,

angin sakal menderas menyampaikan lagu

musim-musim mengental dari hilir ke hulu

kenangan tercetak di arus dan batu-batu,

adakah kau dengar titah Mpu Masdastana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun