Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Di Kota

7 Desember 2024   19:17 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Di Kota

Tidur kota tua

kabut mengepung trotoar

jari-jari misteri

merapatkan jaket sepi ke jalanan

lolong anjing diburu bulan pucat

rama-rama di lampu neon

suara-suara rawan binatang malam

menginstrumentasikan kesendirian,

inikah kotaku dunia?

Isyarat-isyarat lampunya terpejam

kulit keriput, alis memutih

makin genit melempar rayuan

Tidur kota tua

kemukus di timur melempar meteor

samudera berombak

layar-layar menggembung gemeratakan

ikan-ikan berlompatan

puja-puji bermuntahan

maka terdamparlah si tua itu, Yunus, di pantai

masih setengah sadar

kabut meliputnya dalam nyalang teka-teki

lalu melemparnya ke trotor malam ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun