Engkaupun menolak takdir keterasinganku?
akulah kesucian perlambanng
eksistensi tunggal berumah di bulan
tak kuampuni kutuk pembuangan kalian!
sampai puncak kegetiran
tak mungkin berteguran
kau pergi, aku pergi
tak siapa kuasa di bumi
akulah kesucian perlambang
tak terbagi abadi hari-hari kesunyian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!