tak kumengerti gelisah eksistensi ini:
langit sepi, angin membeku
bumi terlantar dalam kemarau doa
kotapun berkaca-kaca pelupuknya
ada guratan asing pada daun kering
terbawa musim dari dunia hening
ah, bahagia yang tak lengkap
misteri maut tak tertangkap
ada hati meriap pelan
dan jiwa menyanyi sendiri
tapi kau tak peduli
Tuhanku
Mengapakah sering
aku, Kau, dunia begitu asing?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!