kaulah peri negeri anganku
terlukis di tengah bingkai waktu
pagi ini keramas embun pegunungan
antara rapuh takdir kehidupan,
keagungan apakah ia
hingga membias ke lubuk langit
yang dulu menaungi letih kefanaan,
padamu kini
kami kirim hangat kerinduan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!