Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranjang Kematian Joko Pinurbo

22 November 2024   21:41 Diperbarui: 23 November 2024   05:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/id-id/@cottonbro/

"Ranjang Kematian" Joko Pinurbo

 Joko Pinurbo

Ranjang Kematian

Ranjang kami telah dipenuhi semak-semak berduri.

Mereka menyebutnya firdaus yang dicipta kembali

oleh keturunan orang-orang mati,

Tapi kami sendiri lebih suka menyebutnya dunia fantasi.

Jasad yang kami baringkan beribu tahun telah membatu.

Bantal, guling telah menjadi gundukan fosil yang dingin beku.

Dan selimut telah melumut. Telah melumut pula

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun