Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Panorama

19 November 2024   17:59 Diperbarui: 19 November 2024   18:16 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/1512675

Panorama

mata air yang merambat sabar

di sela batang jerami

ikan-ikan kecil yang menari

di lopak dan alur perigi

adalah wangi pagi

menyambutku tiap hari,

di sini

orang saling sapa dengan daun dan rumputan

anak-anak sekolah berkejaran bersaing keriangan

kekeramatan mengeram dalam tiap bulir padi

cinta ditanak bersama tetes peluh yang jatuh ke bumi

dilepa angin yang menabur semerbak melati

aih, aku sungguh cinta

pada dara penyunggi bakul nasi

pada bening matanya

yang menitik ke jantung hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun