di cadas palung itu
pernah kuhela tali kasih
demi sebuah nama
demi mata airnya yang ricik
bila pagi-pagi kusapa,
matahari membakarnya berulang
hingga burung-burung pergi mencari gerimis lain
ke benua-benua asing
kini ribuan kafilah semut
telah tiba dengan beban gula rindu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!