senyum-Mu kekal mengental
di lanskap diam
di mata siang
di puncak kesadaran
pada labirin pelarian
seperti bayang, ngeri tertusuk terang
maka Kau mengendap di cermin
mengeram di air
menghembus di angin
menolak tiap kutuju
atau begini:
biar aku nyelinap ke balik Topeng itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!