Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Eksprimentasi Air Doa

14 November 2024   12:23 Diperbarui: 14 November 2024   12:32 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksprimentasi Air Doa

Abah Anom Putra Syah Alam Sohibul Gancang adalah satu-satunya dukun di Kalimantan yang tidak punya channel Youtube. Ketenaran beliau menjalar dari mulut ke mulut saja. Dari cerita para pasien yang pernah beliau tangani. Dukun jadul ini terutama banyak menangani problem-problem politik. Caleg yang perlu uang, Cakada yang kurang percaya diri, atau petahana yang tetap ingin bertahan. Beliau bisa memberi jimat pengasihan, jimat putar balik rasa, jimat penglaris, jimat eskalasi muruah, dan seterusnya. Enaknya lagi, beliau sanggup menjaga rahasia para pasien layaknya wartawan Tempo menjaga sumber-sumber berita yang bersifat off the record. Nama baik pasien dijamin aman. Beliau selalu menggunakan inisial bila mau bercerita.

Seorang pasien pernah bertanya kenapa beliau enggan main medsos. Katanya hal itu sesuai dengan pesan gurunya, Mbah Nasirun, dari Yogya, yang beliau sendiri adalah seorang gatek, tapi bisa kaya raya. Hari itu Mbah Anom kedatangan seorang lelaki yang menceritakan perihal anak tunggalnya yang belakangan ini kena penyakit edan. Suka tertawa sendiri di kamar, jalan kaki tanpa arah tujuan, memukul bedug sebelum waktu sembahyang, juga mengoleksi baliho kampanye. Hal terakhir ini yang paling meresahkan. Gambar Caleg dan Cakada memenuhi rumah dari muka sampai belakang. Padahal, seperti anda tahu, rezeki enggan masuk ke rumah orang yang di dalamnya terdapat gambar orang bodoh, walau hanya satu orang.

Abah paham dengan situasi si bapak. Ia tidak pernah bertanya tentang sejarah atau sebab musabab penyakit pasien, karena jarang ada pasien yang jujur. Mereka malu. Kebanyakan penyakit memang bersumber dari kesalahan pasien itu sendiri. Mana ada sih orang yang mau mengaku salah, itulah analisis psikologis beliau. Cukup lama Abah merapalkan doa dan mantra, sebelum akhirnya menyerahkan satu galon air kepada si bapak. Semula si tamu agak tidak yakin. Satu galon?

"Itu buat diminum sekalian mandi." Abah menjelaskan.

Abah mengantar tamu hingga halaman. Ketika tamu itu bersiap menuruni undakan tangga ke bawah tebing, Mbah Anom menepuk bahunya; "Pak, kalau air ini manjur tolong kabari saya. Soalnya anak saya juga gendeng. Sudah dua tahun nggak sembuh-sembuh...."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun