Mohon tunggu...
Abdurrahman Saleh Setiawan
Abdurrahman Saleh Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Sejak dahulu aku memiliki hobi traveling dan senang membaca buku bertema perjalanan wisata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berpetualang di Desa Nglanggeran hingga Sunset Tiba

14 Juni 2022   13:11 Diperbarui: 14 Juni 2022   13:22 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kakao yang diolah oleh ibu-ibu PKK disini diperoleh dari lahan perkebunan milik warga sehingga tak butuh waktu lama untuk mendapatkan bahan baku tersebut.

Ternyata sudah hampir 2 jam aku menghabiskan waktu disini. Setelah itu, aku lanjut membeli beberapa macam cokelat untuk dibawa pulang. 

Cokelat yang menjadi best seller disini adalah cokelat batangan karena rasanya enak dan harganya juga murah aku membeli lumayan banyak. Rasanya hampir mirip seperti cokelat-cokelat batangan merk lain yang dijual di pasaran. 

Embung Nglanggeran

Kemudian, setelah jam sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB aku dan temanku kembali melanjutkan perjalanan menuju objek wisata lain yang ada di Desa Nglanggeran yaitu Embung Nglanggeran. 

Aksesbilitas jalan menuju Embung Nglanggeran sudah cukup baik. Jalanan dibuat beraspal hanya saja sedikit berkelok-kelok karena berada di atas pegunungan.

Bagi pengendara kendaraan roda empat seperti mobil dan bus pariwisata juga bisa mencapai lokasi ini dengan mudah karena sudah disediakan lahan parkir yang cukup luas. Embung Nglanggeran memang tidak begitu jauh dari Griya Cokelat dan hanya menghabiskan waktu kurang lebih sekitar 5 menit untuk sampai ke lokasi tersebut. 

Setelah memarkirkan motor aku bergegas membeli tiket masuk seharga Rp. 15.000 per orang. Murah sekali bukan? Dari area parkiran wisatawan juga dapat melihat deretan batu-batu purba yang menjulang tinggi. 

Batuan purba inilah yang dijadikan sebagai objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran oleh warga sekitar. Menurut sejarahnya keberadaan Gunung Api Purba Nglanggeran bermula ketika Sugeng Handoko dan para pemuda setempat membentuk komunitas lokal bernama Karang Taruna Bukit Putra Mandiri atau biasa dikenal dengan sebutan Lembaga Sentra Pemuda Taruna Purba Mandiri untuk mengembangkan konsep pariwisata berbasis masyarakat. 

Melalui pemanfaatan segala potensi yang ada, masyarakat telah berhasil memperkenalkan something to see, something to do, dan something to buy kepada para pengunjung. 

Disana kami juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan Bapak Sugeng Handoko selaku pihak pengelola Desa Wisata Nglanggeran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun