Mohon tunggu...
Abdurrahman Kader
Abdurrahman Kader Mohon Tunggu... Guru - Gubukuksuma

Tidore Kepulauan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi-Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

9 Oktober 2021   01:15 Diperbarui: 9 Oktober 2021   02:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Abdurrahman Kader

CGP Angkatan 2 Kota Tidore Kepulauan

SMA Negeri 10 Tidore Kepulauan

"Lembaga Pendidikan sebagai pembentuk mental, watak dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan 

dimana saja bisa mempelajarinya"

(Rahman)

Mengutip perkataan Ki Hajar Dewantara bahwa dalam proses menghamba pada anak, dengan menuntun segala kodrat pada anak, untuk mencapai kebahagiaan anak, sehingga pada proses pembelajaran Ki Hajar Dewantara mengusung Pratap Triloka yaitu

Ing ngarsa sung tuladha, didepan memberikan teladan

Ing madya mangun karsa, ditengah membangkitkan semangat

Tut wuri handayani, dibelakang memberikan dorongan

Dalam hal pengambilan keputusan yang kaitannya dengan Pratap Triloka tersebut maka Guru sebagai pemimpin pembelajaran selalu menjadi teladan, penyemangat dan memotivasi murid agar merdeka dalam belajar, terampil dan mandiri. Selaku pemimpin pembelajaran filosofi Pratap Triloka sangat memiliki pengaruh yang besar dalam proses pengambilan keputusan karena keputusan yang berkaitan dengan menilai atau mengukur kreatifitas anak sedangkan guru belum kreatif, maka selayaknya guru yang kreatif dapat menjadi tauladan bagi anak dalam mengembangkan kreatifitasnya juga, demikian halnya dengan menjadi penyemangat dan dorongan bagi anak, maka seorang pemimpin pembelajaran dalam proses pengambilan keputusan harus dengan penuh semangat dalam memberikan dorongan kepada anak didik agar selalu kreatif, inovatif serta mandiri.

Nilai dalam diri mempengaruhi prinsip dalam pengambilan keputusan, karena guru selaku pemimpin pembelajaran seharusnya memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Berdasar pada nilai-nilai yang dimiliki seorang guru, maka pada proses pengambilan keputusan juga memuat prinsip-prinsip yaitu :

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Jika peran nilai-nilai dalam pengambilan keputusan yang berdasar pada prinsip-prinsip pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran, sehingga dalam menerapkan langkah-langkah pengujian dalam mengambil suatu keputusan apakah berjalan efektif atau tidak, maka  sangat perlu melakukan pertanyaan-pertanyaan reflektif atas diri kita dengan metode Coaching sehingga dapat menjawab permasalahan atau dapat mengukur keberhasilan atas putusan yang telah ditetapkan/dijalankan oleh seorang pemimpin pembelajaran.

Dengan memadukan metode Coaching yang bersandar pada nilai-nilai yang dimiliki seorang pemimpin pembelajaran, maka untuk dapat menyelesaikan persoalan kasus terkait dilema etika atau bujukan moral maka seorang guru yang sudah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid, dengan memadukan 3 prinsip, 4 Paradigma serta menerapkan 9 Langkah dalam pengujian dan Pengambilan keputusan,  sehingga proses pengambilan keputusan berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu dengan menerapkan/memadukan nilai serta dilema etika seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil suatu keputusan dengan tepat sehingga berdampak pada lingkungan yang kondusif, positif, aman dan nyaman.

Proses pengambilan keputusan pasti mengalami kesulitan-kesulitan terutama pada kasus yang berkaitan dengan dilema etika, hal ini terjadi karena pola pikir yang berbeda, nilai-nilai budaya yang berbeda serta ego kampung serta daerah pada setiap individu, untuk itu dibutuhkan keberanian serta kepercayaan diri dengan penuh kesabaran untuk melakukan perubahan.

Demikian sehingga untuk melakukan suatu perubahan, membutuhkan pengorbanan sehingga dalam pengambilan keputusan dapat berpengaruh  pada tercipta lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman serta  menyenangkan, dan dengan menerapkan model pembelajaran berdeferensiasi, atau pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga dapat menciptakan merdeka belajar murid.

Persoalan tentang kemerdekaan belajar murid merupakan tanggung jawab besar bagi seorang pemimpin pembelajaran, karena memberi dampak bagi kehidupan anak didik kedepannya, untuk itu dalam proses pengambilan keputusan, seorang pemimpin pembelajaran selayaknya menanamkan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan serta karakter (emosional dan sosial) yang baik sehingga murid dapat menghadapi tantangan zaman yang semakin mengglobal.

Demikian sehingga pada refleksi pembelajaran Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, bahwa keterkaitan antara modul-modul dalam Program Guru Penggerak merupakan suatu kesatuan utuh saling berkaitan dan berkelanjutan antar modul sehingga terciptanya merdeka belajar bagi murid demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun