Mohon tunggu...
Abdurrahman Kader
Abdurrahman Kader Mohon Tunggu... Guru - Gubukuksuma

Tidore Kepulauan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesepakatan Kelas

27 Juni 2021   20:04 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:10 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menyusun kesepakatan kelas, dilaksanakan dengan cara Tata Muka karena di sekolah sudah menyelenggarakan Pembelajaran Tata Muka  Terbatas, namun pada saat terjadi kesepakatan kelas bertepatan dengan hari jumat sehingga seragam yang digunakan yaitu seragam olahraga baik guru maupun peserta didik, dalam melaksanakan kesepakatan pada awalnya guru menjelaskan tujuan poin kesepakatan, namun peserta didik diam dan belum mengajukan pendapat. 

Oleh karena itu guru memberi contoh terkait kesepakatan kelas, baru peserta didik mulai mengajukan pendapatnya dan guru menulisnya di papan tulis, guru menyampaikan ke peserta didik bahwa untuk membuat kesepakatan kelas bukan hanya peserta didik, namun juga buat guru dan dicetak lalu tempel di kelas agar peserta didik dan guru dapat mematuhi kesepakatan kelas agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bahagia.

Setelah usulan dari peserta didik, maka selanjutnya merangkum point-point kesepakatan dan membacakan kembali satu persatu untuk mempertegas kesepakatan yang telah dibuat, maka terdapat 7 point di sepakati. 

Peserta didik sangat antusias dan respon positif dalam melaksanakan kesepakatan kelas karena selama ini belum pernah dilaksanakan hal seperti ini. Perilaku yang tampak setelah kesepakatan kelas, sudah ada perubahan perilaku positif peserta didik, walaupun secara keseluruhan belum maksimal karena sekolah belum berjalan normal.

Pada proses kesepatan kelas sudah menjelang akhir semester sehingga belum bisa mengukur keberhasilan secara siginifikan namun sudah mulai ada perubahan positif pada perilaku peserta didik, misalnya menjaga kebersihan kelas dan sekolah dengan membuang sampah pada tempatnya, selain itu sudah mulai semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. 

Namun dalam melaksanakan suatu kebaikan pasti terdapat hambatan-hambatan, Seperti masih terdapat guru yang terlambat masuk kelas namun peserta didik belum berani untuk menegur secara langsung, selanjutnya peran walikelas yang belum maksimal sehingga menjadi hambatan dalam memberikan pembinaan untuk anak didik yang melanggar kesepakatan kelas. Hal ini menjadi tantangan bagi saya untuk melakukan pendekatan ke rekan guru serta walikelas agar bisa menjalankan fungsi sesuai tugas yang diberikan.

LAMPIRAN FOTO DAN VIDEO


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun