baru kali ini,
sepasang mata membawaku
ke danau fiksi
dengan tokoh-tokoh bunga melati
dan riang anak-anak kita
sepasang matamu membentuk rumah
tempat aku merebah penat dan lelah
atas terjal bebatuan kehidupan
bebatuan saling sikut yang dinamai kompetisi
atau mungkin kompetensi?
entahlah, tiap-tiap senyum seperti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!