Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tranformasi Komunikasi dan Pergeseran Otoritas

21 Mei 2024   11:44 Diperbarui: 21 Mei 2024   11:57 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 20 Mei 2024 di Conference Room Fishum, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga melaksanakan "Stadium Generale Program Studi Ilmu Komunikasi" pada pukul 08.00 sampai dengan 14.00. Stadium Generale ini mengangkat tema tentang "Media, Islam, dan Budaya Popular". Acara ini berjudul "Transformasi Komunikasi dan Pergeseran Otoritas".

Pada Stadium Generale mengundang narasumber yang berasal dari Western Kentucky Universitas, narasumber tersebut bernama Dr. Sophia Arjana. Tidak hanya satu narasumber, terdapat Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si sebagai narasumber yang merupakan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Stadium Generale ini dimoderatori oleh Fahrurrazi, S.Hum., M.A yang merupakan Cilacs UII dan Anindya Septiana Arfiani, M.Sos yang merupakan alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Stadium General ini juga dihadiri oleh Dr.Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh Dr. Rama Kertamukti, S.Sos., MSn. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

Susunan Stadium Generale ini berawal dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an, kata sambutan oleh Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga  yaitu Yanti Dwi Astuti, S.Sos.I, M.A. Kemudian kata sambutan yang disampaikan oleh Dr. Rama Kertamukti, S.Sos., MSn dan Dr.Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. yang membuka acara Stadium Generale ini selaku Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini juga di Master of Ceremony (MC) oleh Cut Kharisa Maharani dan Silvy Aprilia selaku mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada acara ini diberikan waktu 45 menit untuk memberikan materi dan 20 menit untuk sesi tanya jawab. Dr. Sophia Arjana selaku narasumber yang berasal dari luar negeri, menyampaikan materinya tentang bagaimana islam di negara barat. Dikarenakan tema dalam acara ini adalah Media, Islam, dan Budaya Popular. Shopia mengambil contoh media kartun terkhususnya komik yang mengangkat nuansa Islam.

Shopia mengatakan bahwa "Biasanya dalam komik itu, pemerannya laki-laki semua ya, Ternyata ada muslim woman atau superhero/pemeran yang islam dalam komik luar negeri. Contohnya seperti Ms. Marvel, pada komik Ms. Marvel ini menampilkan seorang wanita superhero yang muslim. Di budaya barat, ketika kita berbicara tentang wanita dan laki-laki, mungkin sedikit berat pembahasan ini, tetapi disana terdapat kasus-kasus wanita ditindas, seperti yang disampaikan oleh Pak Sodik, kita sebagai perempuan jangan mau ditindas oleh laki-laki karena pada hakikatnya kita semua human (manusia).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

"Sehingga, kesimpulannya adalah ada komik  yang menunjukkan tentang bahwa perempuan itu memiliki peran penting, bahwa perempuan itu seperti superhero, bahwa perempuan itu tidak lemah, bahwa perempuan itu juga sama seperti laki-laki" Tambah Shopia dalam acara Stadium Generale.

Dilanjutkan dengan narasumber Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si, yang mengangkat tema tentang penyerbaran dakwa atau menyebarkan islam melalui media sosial, Contohnya seperti Influencer. Sebelum itu, Dr.Fatma menyampaikan materi tentang Hayes menjelaskan asumsi ini dengan menyatakan bahwa influence adalah pihak ketiga penting yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dan juga bertanggung jawab karena dalam mempromosikan suatu produk, influensi akan diperlukan untuk meninjau produk sendiri dan ulasan jujur ekspresikan kepada pengikut  (Brown dan Hayes, 2008). Platform Digital telah memungkinkan individu dan masyarakat untuk memikirkan kembali konsep-konsep yang telah damai, Agama dan Kewenangan.

Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si, mengambil contoh tentang 2 influencer yang sedang naik daun. Sebelum ia menjelaskan perbedaan diantara kedua influencer tersebut, ia menanyakan para audiens tentang citra atau sudut pandang tentang influencer tersebut. Influencer ini adalah Kadam Sidik dan Savira Malik.

Laila Mufida selaku mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi menyebutkan bahwa, "Perbedaan antara kedua influencer tersebut adalah Savira Malik seorang influencer yang bergerak atau membuat konten tentang masak-masak dan berbagi kepada seseorang yang membutuhkan, sedangkan Kadam Sidik lebih membuat konten yang mengedukasi tentang materi islam atau menyiarkan dakwah melalui media sosial".

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dr. Fatma juga menambahkan tentang "Pengaruh muslim adalah istilah untuk pengaruh muslim yang memiliki kecendrungan lebih progresif dibandingkan dengan islamisme" kalimat ini dikutip dari (Nur Aini, 2021).

Oleh sebab itu, Dr. Fatma menghimbau bahwa kita diperboleh mencari ilmu tentang islam dalam dunia maya atau media sosial, tetapi harus mencari kevalidasian melalui Al-Qur'an dan Hadist, hal ini dikarenakan maraknya hoax yang ada di media dan dunia digital, sehingga kita harus pandai-pandai untuk menyaring informasi yang benar. Ketika kita suka dengan seorang influencer, sebaiknya mengambil hal positif yang ada dalam konten tersebut dan membuang hal yang kurang baik dalam konten tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada akhir sesi acara ini, Dr. Shopia dan Dr.Fatma menyampaikan closing statement. Dr.Shopia menyampaikan closing statementnya dengan "Melayani orang lain atau berbuat baik kepada orang lain adalah bayaran yang akan kita dapatkan disurga".

Dr. Fatma juga menyampaikan closing statementnya tentang "tetaplah selalu berusaha menjadi muslim yang lebih baik dari hari ini, kita boleh belajar islam dengan sumber dari manapun karena konteks kita sosial media it's okey, kalau kamu mau belajar islam dari sosial media, hanya saja harus tetap ada yang menjadi penengahnya yaitu sebagai rujukan, sehingga kamu bisa menjadi muslim yang bijak dalam mengonsumsi konten yang ada di media sosial dan bisa mempertanggung-jawabkan kedepannya. Karena semakin kedepan, teknologi semakin tidak bisa ditebak". Ucap Dr. Fatma dalam Stadium Generale Program Studi Ilmu Komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun