Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hari Terakhir Kajian Lesehan UIN Sunan Kalijaga Membahas tentang Diskusi Lintas Iman

29 Maret 2024   01:02 Diperbarui: 29 Maret 2024   01:17 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

28 Maret 2024 adalah hari terakhir dari Kajian Lesehan yang dibuat oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret sampai 28 Maret 2024. Kajian Lesehan ini diadakan setiap 16.00 -- 17.30 WIB (Badha Ashar sampai dengan berbuka). Acara ini  berlokasi di Ruang Utama Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga.

Awal mula acara ini dibuat oleh takmir terdahulu, mereka merupakan angkatan tahun 2017/2018. Takmir tersebut memiliki inisiatif membuat kajian di taman Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga. Diberi nama Kajian Lesahan dikarenakan jama'ah yang ingin mendengar ceramah tersebut duduk lesehan dengan menggunakan karpet. Hal ini dikarenakan awal mula Kajian Lesehan ini berlokasi di taman Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga, sehingga taman tersebut diberikan karpet atau terpal agar jama'ah dan pemateri bisa duduk lesehan di taman tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ternyata, jumlah peminat kajian lesehan naik turun, hal ini dijelaskan oleh Ahmad Muzadi selaku Badan Pengurus Harian (BPH) Kajian Lesehan.

"Selama kegiatan kajian lesehan ini berlangsung, jumlahnya naik turun.  Dimana pas ramai-ramainya jama'ah itu ketika kita mengundang pemateri terkenal seperti Ning. Hj. Imaz Fathimatuz Zahra antusias jama'ah sangat tinggi sehingga membuat Masjid kita penuh" Kata Ahmad Muzadi.

"Kita juga mengundang pemateri terkenal untuk mengisi materi di Kajian Lesehan, contohnya saja seperti           KH. Zulfa Mustofa, ia merupakan wakil ketua PBNU Nasional, kemudian ada Gus Ulil Abshar Abdalla sebagai ketua PBNU Jakarta. Namun, disayangkan ketika pada dosen yang mengisi materi antusias jama'ah malah berkurang" Tambah Ahmad Muzadi.

Images instagram rbjuinsuka
Images instagram rbjuinsuka

Meskipun, terkadang antusias audiens masih kurang jika tidak dihadiri pemateri terkenal, tetapi pada saat hari terakhir kajian lesehan audiens lumayan antusias untuk menghadiri acara tersebut. Hal ini dikarenakan tema yang diangkat adalah Kajian Lintas Iman. Tema ini memiliki judul yaitu "Bersama Merefleksikan Kedamaian Untuk Bekal Kebersamaan".

Kajian Lintas Iman ini mengundang para pemateri yang memiliki kepercayaan atau agama yang berbeda beda. Berikut adalah pemateri yang mengisi Kajian Lintas Iman :

  • Ahmad Shalahuddin beragama Islam
  • Aditya Restu Aji beragama Buddha
  • Putri Novita Sari beragama Hindu
  • Nessa Gita E.G beragama Protestan
  • Stevanie Br. Sinambela beragama Katolik

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Putri Novita Sari

Putri merupakan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan Jurusan Pendidikan Seni Tari di Fakultas Bahasa dan Seni. Ia menyampaikan materi tentang kedamaian dan kebersamaan yang diawali dengan Empat Pilar Kebangsaan Indonesia. Hal ini meliputi tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Tentunya, poin penting yang diambil oleh Putri adalah Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi satu jua.

Tentunya, hal ini menjadi salah satu faktor terciptanya toleransi dan menghormati kepada setiap agama yang ada di Indonesia. Tidak sampai disitu, ia juga menyampaikan tentang Tri Hita Karana yang memiliki arti tiga penyebab kesejahteraan. Hal ini bersumber pada keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhannya, Manusia dengan alam lingkungannya, Manusia dengan sesamanya. Ia juga menyampaikan materi tentang Tri Sandhya, Pawongan, dan Palemahan.

Putri Novita juga menerapkan toleransi kepada umat agama lain, hal ini dibuktikan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) yang diikuti oleh Putri melakukan kegiatan membagikan takjil kepada umat islam. Tentunya, hal ini menciptakan perdamaian dan kebersamaan kepada setiap umat beragama.

Nessa Gita E.G

Nessa merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Nessa menyampaikan materi tentang kedamaian antar umat seharusnya dimulai dari diri sendiri. Ia juga menyampaikan tentang agama bukanlah suatu hal yang harus saling mengunggulkan atau merasa superior, tetapi antar umat beragama harus saling menghargai dan toleransi terhadap satu dengan yang lainnya untuk menciptakan kedamaian dan kebersamaan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Stevanie Br Sinambela

Stevanie merupakan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan Jurusan Pendidikan Kimia di Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ia bercerita tentang perjuangannya untuk masuk ke UIN Sunan Kalijaga. Tantangan tersebut dikarenakan Stevanie lahir di keluarga beragama Katolik, tentunya orang tua dan keluarga Stevanie merekomendasi Universitas bernuansa sesuai dengan kepercayaannya. Bahkan, orang tua Stevanie siap untuk membayar uang kuliah di swasta agar Stevanie mau kuliah di kampus Katolik. Namun, Stevanie tetap teguh dengan pendiriannya yaitu berkuliah di UIN Sunan Kalijaga.

Hingga, pada akhirnya pemilihan jurusan SNBP, Stevanie yakin memilih jurusan Pendidikan Kimia di UIN Sunan Kalijaga. Ia harus melewati rintangan yang dianggap aneh oleh guru Bimbingan Konseling (BK) serta yang paling parah tidak bercakapan dengan kakek Stevanie karena keras kepalanya dalam memilih Universitas.

Stevanie yakin bahwa ia bisa menjaga dirinya dengan baik. Ia memilih UIN untuk menimbah ilmunya di jurusan yang ia sukai. Ia selalu ingat perkataan ayahnya yaitu "Keberagaman itu indah, jangan membeda-bedakan teman hanya karena berbeda agama". Stevanie juga memegang prinsip bahwa jangan takut dengan tantangan, yakin, dan percayalah dengan pilihanmu. Jika kamu teguh dengan pendirian, kamu akan bisa menjaga diri baik-baik dan berdamai dengan situasi.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Aditya Restu Aji

Aditya merupakan alumni dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) dengan Jurusan Hubungan Internasional (HI) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia sebagai perwakilan beragama Buddha membahas tentang keberagaman sudah tidak asing lagi ditelinganya. Bahkan, Eyang Kakungnya merupakan tokoh penting dalam kebangkitan agama Buddha di Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) dan Ibu dari Aditya Restu beragama Islam. Jadi, tidak heran jika Aditya sudah tidak asing mendengar adanya keberagaman di Indonesia.

Menurut Buddha tentang keharmonisan, terdapat Pancasila Buddhis sebagai 5 aturan moral :

  • Tidak boleh membunuh
  • Tidak boleh mencuri
  • Tidak boleh asusila
  • Tidak boleh berdusta atau berkata kotor
  • Tidak boleh minum yang memabukkan

Hal yang membangun kerukunan dalam Sutta :

Saling berbagi, hal ini mirip dengan infaq. Namun, berbagi tidak hanya dengan materi tetapi bisa dalam bentuk senyuman dan lain sebagainya.

Ucapan yang menyenangkan, hal ini bisa diterapkan seperti mengucapkan selamat idul fitri, kamis putih, dan lain sebagainya. Ucapakan selamat ini tentunya membuat senang umat beragama lainnya.

Tindakan yang bermanfaat atau sering kita kenal sebagai tolong-menolong.

Tidak diperkenankan diskriminasi, membeda-bedakan, dan kita harus bersifat adil. Hal ini dikarenakan dalam Sutta manusia itu semua sama, sehingga tidak boleh dibeda-beda baik dari status sosial maupun agama. Oleh sebab itu, kita harus bersifat adil kepada siapapun.

Aditya Restu Aji juga menyampaikan materi tentang karma, ia berpendapat bahwa "karma adalah perbuatan baik buruknya akan kembali pada kita". Hal ini sama seperti pepatah tabur tuai yang berbunyi "apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai" pepatah ini memiliki arti tentang tanamlah kebaikan supaya kamu mendapat panen kebaikan. Oleh sebab itu, keharmonisan untuk melakukan karma baik untuk menciptakan kedamaian.

Pada akhir sesi kajian, Putri Novita memberikan closing statement kepada audiens yang hadir pada acara Kajian Lintas Iman.

"Kita sebagai generasi muda harus moderat dan bersikap toleran, meskipun banyak keberagaman di Indonesia, kita jangan terlalu ekstrem ke kanan maupun kiri. Oleh sebab itu, toleransi sangat penting untuk menjaga kebersamaan dan kedamaian" Ucap Putri Novita Sari.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ternyata, materi yang disampaikan oleh narasumber diatas memberi pengetahuan baru terhadap audiens tentang keberagaman yang ada di Indonesia. Contohnya saja, seperti Firman Dwi Aditya selaku audiens dalam acara ini memberikan pesan dan kesan tentang kajian lesehan pada pertemuan terakhir.

"Menurut saya kegiatan ini cukup berani dalam mengangkat topik dan juga cukup inklusi sebagai wujud upaya nyata dari UIN dan terutamanya laboratorium agama untuk bisa menjalin dialog agama untuk memahami satu sama lain dan juga bisa menghilangkan stigma-stigma yang ada" Ucap Firman Dwi Aditya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

"Kesan yang saya dapatkan adalah kajian ini cukup memberikan saya banyak insight terutama ketika cara kita berkomunikasi dengan teman-teman yang berbeda agama dan perspektifnya agar lebih memahami satu sama lain dan saling menghargai" Tambah Firman Dwi Aditya.

Kajian Lesehan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga akan hadir kembali di tahun 2025, tepatnya pada bulan ramadhan. Tentunya acara Kajian Lesahan ini akan memperdalam agama, menambah ilmu dan wawasan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun