Mohon tunggu...
Abdurrahman Hafis
Abdurrahman Hafis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA 23107030037 ILMU KOMUNIKASI UIN SUNAN KALIJAGA

Abdurrahman Hafis merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Memiliki NIM : 23107030037. Akun ini akan membahas informasi terbaru tentang dunia Entertain. So selamat menikmati informasi yang akan hadir.

Selanjutnya

Tutup

Music

Kenapa Tidak Seambisius Dulu Sih? Iya... Sebentar, Beri Aku Waktu Untuk Merenung!

8 Maret 2024   11:32 Diperbarui: 8 Maret 2024   11:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daniel Baskara Putra atau lebih dikenal sebagai Hindia merupakan penyanyi, penulis lagu, produser rekaman, dan komposer Indonesia. Ia lahir pada tanggal 22 Februari 1994 di Jakarta. Hindia merupakan lulusan dari Universitas Indonesia dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Ia juga vokalis di 3 band yaitu Feast, Hindia, dan Lomba Sihir. Hindia juga memiliki label yang bernama "Sun Eater".

Pada tahun 2023, Hindia telah merilis album yang berjudul "Lagi Pula Hidup Akan Berakhir". Terdapat 1 single yang menarik dari album "LHAB" yaitu "Iya... Sebentar". Lagu ini menceritakan tentang Hindia ingin rehat sejenak dari hiruk-pikuk dunia.

Banyak pertanyaan yang dilemparkan kepada Hindia tentang rumah, kesehatan, jodoh, dan lain sebagainya. Bahkan, lagu ini menceritakan tentang menurunnya semangat Hindia dalam bermusik dan mengejar dunia.


"Gua pingin jadi bokap yang nyantai, yang asik, Yang bisa berteman dengan anak gua" Intro lagu Hindia Iya... Sebentar.

Disini Hindia ingin bercerita tentang dirinya ingin menjadi seorang ayah yang nyatai serta asik agar bisa menjadi teman bagi anaknya. Tentunya, hal ini membuat anak lebih terbuka untuk diskusi kepada orang tuanya dan tidak ada jarak antara orang tua dan anak.

"Tapi dia tetap tau sopan santun. Tau tetap cara bertata krama. Tau tetap behave dan bisa menempatkan dirinya aja sih" Intro lagu Hindia Iya... Sebentar.

Namun, Hindia menegaskan bahwa anaknya akan diajarkan tentang tata krama dan sopan santun, sehingga anaknya akan bisa menempatkan diri kapan menjadi seorang anak dan kapan menjadi teman bagi orang tuanya.

"Ayah pertanyakan keputusanku kontrak rumah, Seakan harga tanah semurah saat ia belia" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Hindia bercerita tentang pengalamannya yang ditanyai oleh ayahnya perihal "kenapa mengontrak rumah? Kenapa enggak beli rumah aja?", Hindia menjelaskan dengan tenang tentang harga rumah dizaman sekarang tidak semurah dimasa lampau.

Dulu harga tanah dan rumah bisa disebut murah, tetapi tidak dengan sekarang. Berjalannya waktu harga setiap sektor akan naik begitu juga dengan rumah. Hal ini membuat Hindia mengambil keputusan untuk sementara ini mengontrak rumah dulu.

Images Genius
Images Genius

"Bunda pertanyakan keputusanku tak menikah, Seakan biaya pendidikan semurah dahulu kala" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Setelah itu, Hindia ditanyakan oleh ibunya perihal "kenapa kamu masih belum menikah diusia cukup matang ini?", Hindia menjelaskan bahwa menjadi orang tua itu tidak mudah, kita harus memikirkan tentang biaya pendidikannya sampai kuliah nanti. Maka dari itu, Hindia tidak ingin terburu-buru dalam menikah karena ia harus mempersiapkan semuanya dengan matang.

"Awan mempertanyakan minimku berolahraga. Sedikit lagi kiamat, sehatku tidak berguna" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Banyak pertanyaan kepada Hindia mengapa ia jarang sekali berolahraga? Ia menegaskan bahwa minimnya ia berolahraga karena ia berpikir tentang kiamat cepat atau lambat akan datang. Sehingga, kesehatan yang selama ini ia jaga tidak ada artinya karena dunia hanya sementara.

"Lalu kau pertanyakan apiku kini memudar. Iya... sebentar, ku perlu waktu untuk berbinar" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Tidah hanya itu, Hindia sering ditanya kenapa tidak membara seperti dulu dalam menjalankan profesinya? Ia hanya perlu sedikit waktu untuk beristirahat akan bisa kembali bercahaya seperti dulu. Saat ini Hindia hanya ingin ketenangan dalam hidupnya agar bisa menikmati indahnya hidup.

"Masih bisa kau haha-hihi di tengah pusara? Dunia sisa lara, aku makan yang seadanya. Bulatkan hatiku sepenuhnya ikhlas berkarya. Masih saja iri diri dengan yang lebih ada" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Hindia dalam lirik ini berpesan, masih bisakah kita tertawa ditengah banyaknya orang yang sudah mati? Seharusnya, kita merenungkan hal itu. Sehingga, kita bisa mengejar akhirat tidak hanya bersenang-senang didunia.

Images POP HARI INI
Images POP HARI INI

Hindia hanya bisa ikhlas berkarya disaat dunia sebentar lagi akan tiada. Ia ingin memperbaiki dirinya agar tidak iri kepada orang lain ketika mendapat sesuatu yang lebih saat di dunia. Ia selalu bersyukur dan menikmati makanan yang ia makan meskipun hanya seadanya. Hal ini merupakan wujud bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Iya... sebentar, beri aku waktu tuk mencerna, Nasib yang sial, aku tak minta tuk dilahirkan. Aku mual perlahan semua menjadi banal. Aku menyerah melihat kotaku disfungsional"

Kata mencerna disini berarti merenungkan sesuatu. Banyak dari kita yang merasa sial ketika lahir di keluarga yang tidak kaya. Namun, Hindia mengajak kita untuk kembali berjuang agak bisa menaikkan derajat kita dan menikmati indahnya hidup.

Hindia lelah dengan perilaku semua orang hampir sama, sehingga ia bosan dengan dunia karena tidak ada yang berbeda atau hal baru dalam dunia ini.

Images POP HARI INI
Images POP HARI INI

Hindia sudah menyerah dengan kota yang tidak sesuai dengan fungsinya. Hindia selalu berjuang untuk mengembalikan kotanya seperti pada fungsinya. Namun, ia kalah dan menyerah sehingga hanya bisa pasrah dalam hal ini.

"Iya... sebentar, beri aku waktu tuk berdiam. Dalam ketidakberdayaan melawan negara. Dalam ketidakberdayaan melawan dunia. Dalam ketidakberdayaanku melawan sukma" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.

Hindia tidak berdaya dalam memperjuangkan negara, dunia, dan dirinya sendiri. Padahal, ia pernah mati-matian untuk mengembalikan dunia seperti awal mula fungsinya. Namun, ia tidak punya kekuasaan yang besar dalam mengembalikan fungsi tersebut. Sehingga, ia kembali merenung dan beristirahat tentang apa yang salah dalam dunia ini dan juga dirinya sendiri.

Tentunya, lagu ini memotivasi kita untuk tidak selalu mengejar dunia. Kita juga harus ingat akan kematian, ambisius dalam mengejar harta tidak ada gunannya jika dunia hanya sementara. Renungkan semua kesalahan kita dimasa lampau, perbaiki dikemudian hari agar kita bisa mengetahui makna hidup yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun