Dulu harga tanah dan rumah bisa disebut murah, tetapi tidak dengan sekarang. Berjalannya waktu harga setiap sektor akan naik begitu juga dengan rumah. Hal ini membuat Hindia mengambil keputusan untuk sementara ini mengontrak rumah dulu.
"Bunda pertanyakan keputusanku tak menikah, Seakan biaya pendidikan semurah dahulu kala" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.
Setelah itu, Hindia ditanyakan oleh ibunya perihal "kenapa kamu masih belum menikah diusia cukup matang ini?", Hindia menjelaskan bahwa menjadi orang tua itu tidak mudah, kita harus memikirkan tentang biaya pendidikannya sampai kuliah nanti. Maka dari itu, Hindia tidak ingin terburu-buru dalam menikah karena ia harus mempersiapkan semuanya dengan matang.
"Awan mempertanyakan minimku berolahraga. Sedikit lagi kiamat, sehatku tidak berguna" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.
Banyak pertanyaan kepada Hindia mengapa ia jarang sekali berolahraga? Ia menegaskan bahwa minimnya ia berolahraga karena ia berpikir tentang kiamat cepat atau lambat akan datang. Sehingga, kesehatan yang selama ini ia jaga tidak ada artinya karena dunia hanya sementara.
"Lalu kau pertanyakan apiku kini memudar. Iya... sebentar, ku perlu waktu untuk berbinar" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.
Tidah hanya itu, Hindia sering ditanya kenapa tidak membara seperti dulu dalam menjalankan profesinya? Ia hanya perlu sedikit waktu untuk beristirahat akan bisa kembali bercahaya seperti dulu. Saat ini Hindia hanya ingin ketenangan dalam hidupnya agar bisa menikmati indahnya hidup.
"Masih bisa kau haha-hihi di tengah pusara? Dunia sisa lara, aku makan yang seadanya. Bulatkan hatiku sepenuhnya ikhlas berkarya. Masih saja iri diri dengan yang lebih ada" Lirik lagu Hindia Iya... Sebentar.
Hindia dalam lirik ini berpesan, masih bisakah kita tertawa ditengah banyaknya orang yang sudah mati? Seharusnya, kita merenungkan hal itu. Sehingga, kita bisa mengejar akhirat tidak hanya bersenang-senang didunia.