Yunita Siregar merupakan pemeran dan model Indonesia. Ia lahir pada tanggal 19 Juni 1994 di Bogor, Jawa Barat. Yunita merupakan lulusan Diploma 3 (D3) di Universitas Indonesia dengan jurusan finance and banking. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya untuk mengambil Sarjana Strata-1 (S1) di Binus University dengan jurusan Manajemen Bisnis.
Yunita Siregar merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, ia adalah anak terakhir yang memilih pekerjaan diluar dari bidang keluarganya. Bagaimana tidak? Ayah dari Yunita merupakan seseorang yang bekerja di Kementrian Keuangan, ditambah lagi abang dari Yunita Siregar bekerja di Badan Pengawasan Keuangan (BPK) di Medan.
Tentunya, setelah melihat track record dari keluarganya, seharusnya Yunita mengikuti jejak keluarganya dibidang keuangan. Oleh sebab itu, ia mengambil jurusan finance and banking serta manajemen bertujuan agar bisa bekerja di Bank Indonesia (BI). Namun, Yunita Siregar lebih memilih dunia entertainment karena ia merasakan bakat dan passionnya didalam entertain.
Yunita merupakan keturunan Batak, hal ini dikarenakan Ayahnya bersuku Batak dan memiliki marga Siregar. Hal ini yang membuat Yunita meyandang marga Siregar. Bagi adat Batak, jika memiliki anak maka anak tersebut harus menyandang marga yang dimiliki oleh ayahnya. Orang tua Yunita bertemu saat Ayahnya bekerja di Kementrian Keuangan, Ibu Yunita bersuku Sunda. Hal ini yang membuat Yunita Siregar lahir di Bogor, Jawa Barat.
Passion dalam dunia entertainment ini ternyata sudah terlihat saat Yunita Siregar memasuki dunia perkulihan. Pada saat itu, ia mengikuti UI Fashion Week, hal ini mengawali karier Yunita menjadi seorang model. Meskipun, saat itu Yunita tidak memenangkan kompetisi tersebut, tetapi ia menjadi perhatian bagi salah satu juri pada saat itu.
Juri tersebut menemui Yunita untuk mengajak ia bermain disalah satu sinetron pada kala itu. Sinetron tersebut berjudul "Love In Paris". Disinilah Yunita semakin serius dalam dunia entertainment. Bermula menjadi model dalam majalah "Go Girl Teen Magazine" kemudian dilanjutkan dengan "UI Fashion Week", hal ini yang membawa Yunita untuk bermain sinetron di "Love In Paris".
Yunita berdiskusi dengan Ayahnya tentang menjadi artis di sinetron tersebut, Ayah Yunita mengatakan, "Terserah hobi apa yang kamu inginkan, tetapi tetap prioritaskan kuliah". Hal ini yang membuat Yunita semakin semangat menjalankan kesehariannya sebagai pemain sinetron. Namun, Yunita harus merelakan kuliahnya untuk mengambil cuti selama setahun. Hal ini dikarenakan ia harus berangkat ke Paris untuk melaksanakan shooting sinetron tersebut.
Ia suka menjalankan passionnya ini, bahkan ia harus rela pagi sampai sore kuliah, dilanjutkan dengan shooting sore sampai pagi kembali. Ketika Yunita melakukan shooting di Jakarta, ia pernah mandi di toilet kampusnya untuk mengejar jadwal kuliahnya agar tidak terlambat. Tentunya, kerja keras ini didasari oleh passion dan kemauan Yunita karena menikmati dan suka menjalankan kegiatan tersebut.
Hal ini dibuktikan ketika orang tua Yunita menawarkan open recruitment Kementrian Keuangan, tetapi Yunita lebih memilih modeling dan aktor. Bagi orang tuanya, kerja yang sedang dilakukan Yunita mungkin tidak serius atau main-main pada saat itu. Sehingga, menawarkan pekerjaan dibidang keuangan karena latar belakang orang tuanya dan jurusan anaknya dibidang itu.
Yunita Siregar tetap teguh dengan pendiriannya dibidang Entertainment, bahkan ia menjalani kerjaan ini sampai 7 tahun. Hal ini merupakan bukti keseriusan Yunita sebagai artis. Tidak berhenti disitu, Yunita masih ingin mengeksplor dan mendalami bakatnya. Hal ini dibuktikan dengan beranjaknya ia dari Sinetron ke dunia film.
Bahkan, Yunita Siregar sampai rela mengikuti kelas akting untuk mendalami bakatnya di dunia film. Ia sampai berhenti selama 1 tahun untuk bisa masuk ke dunia film. Mengapa? Hal ini dikarenakan produser dan sutradara jarang sekali menerima casting pemain sinetron kedalam proyek filmnya. Karena pemain sinetron sudah terbiasa melihat skrip dan langsung bermain peran.
Sehingga, feel atau perasaan seorang aktor di sinetron dan film sangat berbeda. Ditambah lagi, biasanya pemain sinetron lebih mendapat gaji lebih banyak ketimbang bermain film. Hal ini yang membuat pemain sinetron jarang bermain di film.
Hal ini dijelaskan oleh Bene Dion di channel youtube Agak Laen, ia menceritakan pengalamannya sebagai sutradara tentang sedikitnya pemain sinetron yang menjadi aktor didunia film.
"Mereka itu terbiasa untuk cepat, baca langsung take dan mereka sudah terbiasa dengan fee besar, kita harus mengakui fee dalam film itu kecil, sehingga film mencari orang yang memang passion dan mau menggali karakternya dalam film" Jelas Bene di podcast Agak Laen.
"Jadi ketika casting pemain sinetron ke dunia film, mereka sudah terbiasa didunianya, sehingga ketika dicasting, aduh ini kurang feelmis ya, gitu. Jadi cara mengekspresikannya itukan tebel, kalau disinetron itu kan tebel" Tambah Bene di podcast Agak Laen.
"Tapi itu bisa dilatih kan bang?" Tanya Yunita kepada Bene di podcast Agak Laen.
"Bisa, itu makanya tadi kamu ambil kelas film kan? Untuk mengetahui dunia akting dalam film" Jawab Bene Dion.
Yunita Siregar adalah orang pekerja keras dan konsisten dengan keinginannya, hal ini dibuktikan dengan menjadi model, pemain sinetron, dan aktor dalam film. Hal ini memotivasi kita untuk menekuni passion kita dan mencari kesempatan agar keinginan itu bisa tercapai. Konsisten dan kesempatan ini yang membawa kita menuju kesuksesan. Sehingga, jangan takut untuk melangkah, percayalah proses tidak ada yang sia-sia dan sukses akan menghampiri kita diwaktu yang tepat. Tetap semangat sobat!
