Vino Giovanni Bastian atau dikenal sebagai Vino G Bastian adalah seorang model, drummer, dan aktor senior di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 24 Maret 1982 di Jakarta, Indonesia. Kemahiran ia saat memainkan peran membuat kita berpikir bahwa Vino merupakan lulusan perfilman. Ternyata tidak, Vino merupakan alumni dari Institut Teknologi Indonesia dengan jurusan Teknik Kimia.
Pepatah mengatakan "Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya", hal ini dirasakan oleh Vino G Bastian. Bagaimana tidak? Ia merupakan anak dari seorang seniman dan penulis novel terkenal di Indonesia yaitu Bastian Tito. Jadi tidak heran, jika bakat orang tuanya Vino kini turun kepadanya. Vino memiliki istri bernama Marsha Timothy dan dikaruniai seorang anak yang cantik serta gemas bernama Jizzy.
Saat ditanya Indra Jegel dalam Podcast Agak Laen, Jegel bertanya tentang "film mana yang menurut abang, karakternya abang banget nih? Apakah Wiro Sableng?"
Vino menjawab Wiro Sableng mungkin bisa masuk, hal ini dikarenakan film "Wiro Sableng" merupakan film yang ditulis oleh ayahnya Vino. Namun, sebenarnya aktor yang bermain bukanlah Vino. Hal ini dikarenakan rumah produksi tersebut ingin mencari aktor yang jago dalam berakting dan silat, tetapi yang ditemukan malah banyak casting yang mahir dalam silat.
Akhirnya, Vino berpikir ternyata orang lain saja banyak yang ingin menyukseskan film ayahnya, kenapa dia sebagai anaknya tidak ikut serta dalam film ini ya? Sehingga, Vino melakukan latihan silat selama 1 bulan bersama Yayan Ruhian sebelum diadakannya casting. Hal ini untuk mematangkan akting Vino sebagai pesilat, karena Vino sudah mahir dalam berakting. Tentunya Vino tidak mau bermain-main dalam proyek film ini, karena ini film ayahnya sehingga ia harus memaksimalkan kemampuannya dalam melakukan peran.
Vino mengawali kariernya sejak umur 22 tahun semasa ia masih kuliah. Namun, sebelum menjadi seorang aktor ternyata Vino seorang drummer di bandnya. Ternyata, Vino mendapat tawaran bermain film dan mendapat karakter yang tidak main-main. Film ini berjudul "30 Hari Mencari Cinta". Peran yang didapatkan Vino sebagai seseorang yang menyukai sesama jenis, awalnya Vino ragu untuk mengambil karakter ini, karena banyak dari aktor senior yang tidak mengambil peran ini disebabkan takut image atau citra tersebut melekat.
Akhirnya Vino berdiskusi dengan bandnya, apakah peran ini diambil atau tidak? Teman-temannya mendukung untuk mengambil peran tersebut. Hal ini dikarenakan peran tersebut unik dan penonton akan ternotif dengan akting Vino.
Menurut temannya, "jika kamu menjadi pria tampan di sekolah kamu tidak akan ternotif oleh penonton apalagi kamu sebagai aktor baru. Namun, kita peran sesuka sesama jenis ini kamu ambil, maka kamu akan dikenal dan mendapat perhatian dari penonton".
Benarnya, film tersebut laris dan memiliki jumlah penonton yang banyak. Apalagi dibintangi oleh Nirina Zubir, Maria Agnes, Dinna Olivia, dan Revaldo. Tentunya, film ini mendapat pujian dan apresiasi dari penonton karena menariknya film ini.
Semasa Vino Sekolah Menengah Atas (SMA), ternyata Vino pernah hampir diusir oleh ayahnya. Hal ini dikarenakan Vino bolos bimbingan belajar demi panggungan bandnya. Awal mulanya, saat Vino kelas 12 SMA sebentar lagi ia akan mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS), Ujian Nasional (UN), dan persiapan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ayahnya Vino ingin ia fokus belajar untuk beberapa bulan ini, bahkan ayahnya membayar bimbingan belajar sampai hari minggu, sehingga dalam seminggu itu tidak ada waktu main-main bagi Vino.
Vino yang merasa bosan dengan belajar terus, akhirnya suatu saat ia menghadiri panggungan bandnya untuk melakukan penampilan. Namun, firasat seorang ayah tidak pernah salah, akhirnya ayahnya Vino menjemput Vino ke tempat les nya, dan benar saja ia tidak ada di bimbingan belajar tersebut.
Setelah Vino selesai panggungan kemudian pulang, ternyata ayahnya sudah menunggu di depan pintu dan melempar koper yang berisi baju-bajunya Vino karena rasa kecewa atas sikap Vino. Namun, pada akhirnya Vino meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahannya.
Vino Bastian sempat malu karena mobil ayahnya terdapat stiker film "Wiro Sableng", wajar saja, karena anak kecil dulu masih bersemangat ketika melihat film yang mereka sukai. Sehingga teman-teman Vino senang ketika ayahnya Vino menjemput ia di sekolah. Bastian Tito adalah seorang wartawan dan jurnalistik, sehingga setelah pulang kerja, beliau menyempatkan waktu untuk menulis naskah. Naskah yang dibuat oleh Bastian Tito kini diangkat menjadi Film dan benar saja film tersebut laris dan memiliki jumlah penonton yang banyak.
Kini Vino sadar, saat ia masih kecil ternyata stiker "Wiro Sableng" tersebut merupakan suatu kebanggan orang tuanya saat melakukan debut pertama filmnya. Vino merasakan hal tersebut ketika sudah dewasa, apalagi uang dari film tersebut untuk membesarkan Vino sampai sekarang ini. Hingga pada akhirnya, Vino sempat membuat stiker dibelakang mobilnya, karena ingin mengapresiasi karya orang tuanya dulu. Kini Vino bangga dengan karya yang dibuat oleh ayahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H