Mohon tunggu...
Abdurrahman Harits
Abdurrahman Harits Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Science student - Muhammadiyah University of Surakarta

Menulis, Foto, Berkelana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menatap Perjalanan: Bawa Langkahmu Meraih Tujuanmu

21 Agustus 2024   21:43 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

               Sebelum bergelut dengan soal-soal akhir yang menghadang, aku dan keempat temanku memutuskan untuk melangkahkan kaki ke Bukit Mongkrang. Sebenarnya kami dilema untuk naik saat itu. Suhu dingin yang menghujam badan, membuat kami memikirkan ulang rencana untuk naik. Kami berangkat dari Solo tepat pukul 2 malam, sesampainya di sana tepat sebelum subuh, sejenak kami mengistirahatkan badan sebelum bersiap untuk menaiki bukit yang terkenal dengan view indah dari Gunung Lawunya itu.

               Sebenarnya bukan kali pertama diriku untuk menjejakkan kakiku di bukit ini, namun bersama dengan teman baru, kumencoba merasakan pengalaman baru. Ternyata tidak sesuai apa yang kupikirkan, kukira kawanku akan banyak mengeluh tapi ternyata tidak, hahaha maafkan diriku ini kawan. Terima kasih sudah menerima ajakanku untuk menanjaki bukit ini. Awalnya diriku memang ingin solo hiking saja, ternyata temanku berkenan untuk ikut dan akhirnya kita berangkat bersama.

                Awalnya diriku tak bermaksud untuk menuliskan ini dalam ceritaku, tapi ketika menikmati perjalanan, diriku serasa mendapat berbagai pelajaran yang berharga kali ini. Yang paling ingin ku garis bawahi adalah tentang tujuan dari suatu perjalanan. Sebenarnya apa yang ingin kita capai dari suatu perjalanan tersebut?, mengapa kita melakukannya? Dan hasil apa yang ingin kita raih? Menarik untuk kita jawab di sini, akankah hanya untuk bersenang-senang atau untuk mendapatkan kebahagiaan?.

               Suatu hal yang menjadi pembelajaran bagiku, layaknya mendaki bukit ini. Bukit memang terlihat besar dan jauh untuk kita gapai dari bawah, itu ketika kau melihatnya dari bawah dan tak ingin untuk mencoba mencapainya. Realitanya ketika kita percaya dan yakin bisa melewati pada akhirnya kita akan menggapainya. Tak perlu kau melihat terlalu tinggi tentang apa yang ada di depan matamu, memang akan terlihat sangat tinggi dan berat ketika engkau hanya melihatnya dari jauh, berbeda ketika engkau melihat apa yang ada di dekat matamu, hanya fokus dan nikmati apa yang ada di depan matamu.

               Pikirkan jalan yang tinggi nan berat itu di belakang, lihat apa yang sudah jelas ada di depan matamu, lalui dengan penuh senyuman dan kenikmatan, terkadang memang perlu melihat jalan yang lebih tinggi untuk menentukan langkah dan cara apa yang tepat untuk melaluinya, pahami dan persiapkan langkah yang tepat untuk melewati dan menghadapinya. Tetaplah fokus dengan jalan yang ada di depan matamu. Fokus terhadap langkah terdekatmu untuk bisa menjangkau langkahmu selanjutnya, kesampingkan pandangan matamu yang terlalu jauh melihat tingginya puncak dari sebuah perjalanan, hanya fokus dan nikmati jalan yang sudah nyata di depan matamu.

               Fokus, fokus, dan fokus adalah kunci kita menggapai tujuan kita. Memang setiap perjalanan pasti akan mendapat halangan dan rintangan, lewati itu dengan keyakinan dan jangan lupa nikmati segala lika-liku perjalannya, karena pada akhirnya kamu hanya memiliki dirimu sendiri untuk bertarung dan memenangkan tujuanmu. Beri ruang di hatimu lalu lebarkan sabarmu dan nikmati langkahmu. Tinggalkan apa yang mengganggu perjalananmu, buang apa yang menghalangimu.

               Kembali teringat tentang tujuan awal yang sedang kukejar saat ini, secuil perjalanan yang membawa kami menikmati keindahan alam dan makna tersembunyi dari sebuah langkah yang menentukan hasil akhir dan tujuan yang akan kita capai suatu saat nanti. Jangan lupa nikmati langkah dan perjalananmu, tentukan tujuan, siapkan langkah yang kuat, dan nikmati hasil perjalananmu dengan senyum puas di wajahmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun