Mohon tunggu...
Abdurrahman Addakhil
Abdurrahman Addakhil Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pelajar

How to express your idea by good writting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam: Rasionalitas dan Polemik di Masyarakat

7 Agustus 2020   16:34 Diperbarui: 7 Agustus 2020   16:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2)Berislam Tingkat Iman
Beriman dengan sempurna akan membawa individu menjadi pribadi baik. Beriman juga berarti mencintai yang secara logika orang yang mencintai sesuatu tidak akan melakukan sesuatu yang dibenci oleh kekasihnya, begitu juga kepada Allah Swt.[5]

3)Berislam Tingkat Ihsan
Ihsan merupakan tingkat kesalehan tertingi, sehingga sendiri dapat memberiikan manfaat minimal terhadap diri sendiri. Menurut Ibn Qayyim dalam kitabnya 'Zad al ma'ad' ihsan merupakan menyenangkan hati, melapangkan dada, membuka nikmat dan menolak bala.[6]

4)Berislam Tingkat Intelektual
Jika seseorang atau kelompok masyarakat sudah menjalani tiga tahapan; ritual, iman, dan ihsan, maka mata hatinya akan beramal sesuai pikirannya dan akan mampu memisahkan antara yang benar dan salah. [7]  Di sinilah tingkatan tahap menjaga masyarakat Islam agar memupuk keislamannya secara murni, serta terhindar dari kerancuan ideologi 'pembaharuan' yang menyesatkan.

 Wallahu a'llam bi shawab    

Daftar Pustaka
[1]D. Chamidah, "Pertemuan Agama dan Budaya: Untuk Mewujudkan the Excellent of Civilization," ULUL ALBAB J. Studi Islam, vol. 10, p. 202, 2009.
[2]"7 Cara Masuknya Islam ke Indonesia & Penjelasannya." https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/masuknya-islam-ke-indonesia.html (accessed Aug. 07, 2020).
[3]"Islam Nusantara Penerus Islam Liberal," Majalah Islam Asy-Syariah, Feb. 01, 2017. https://asysyariah.com/islam-nusantara-penerus-islam-liberal/ (accessed Aug. 06, 2020).
[4]H. F. Zarkasyi, "Minhaj: Berislam dari Ritual hingga Intelektual," Insists, 2019, p. 102.
[5]"Ibid," p. 159.
[6]"Ibid," p. 189.
[7]"Ibid," p. 253.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun