Mohon tunggu...
Abdurrahman Abdurrahman
Abdurrahman Abdurrahman Mohon Tunggu... Freelancer - Bacarita Sua

Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sebagai Ibu Kota Negara, IKN adalah Pusat Birokrasi, Wajar kalau sepi

25 Oktober 2022   10:14 Diperbarui: 25 Oktober 2022   10:24 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Yang Ramai adalah Kosmopolit dan Megapolit. IKN adalah Pusat Birokrasi,jadi wajar didiami dan ditempati oleh PNS. 

Maraknya pemberitaan soal IKN, yang katanya  akan menjadi sebuah kota  yang sepi. berbagai kalangan seolah tak mau ketinggalan untuk mengekspresikan pandangannya tentang  Ibu Kota Negara ini. Tentunya  semua  pandangan itu berdasarkan sudut pandang masing masing .lumrah dan wajar, semua bebas berpendapat. 

Namun pandangan yang berbeda datang dari seorang  Akademisi sekalgus pemerhati masalah sosial asal Maluku Utara, Doktor Syaiful Bahri Ruray..M.Si. Hadir dengan  pandangan yang berbeda  dari Ridwan Kamil yang  dikutip dari detikfinance Jumat 21 Oktober 2022 yang menyatakan IKN  berpotensi akan jadi kota Sepi.

Menurut Doktor Syaiful, Malah bagus jika ibukota sepi dari keramaian., karena ibukota, hanyalah pusat birokrasi negara..
Kota yang ramai adalah kosmopolit dan megapolit yang menarik mobilisasi manusia, investasi dan transaksi perdagangan yang borderless..  Canberra, Ibukota Australia, juga sepi, karena kosmopolitnya berada di Sydney dan Melbourne, sekaligus sebagai pusat pendidikan terbaik di Asia Pasifik..
Ibukota AS, Washington D.C, juga sepi, karena megapolitant AS  jantungnya peradaban global AS justeru berada di New York. Sebagai pusat industri keuangan dunia (Wall Street dan Manhattan, yang dulunya, pada 1667, ditukar dengan Maluku /Pulau Run, Banda).. 

Amsterdam yang hiruk pikuk, namun pusat birokrasi Belanda, justeru berada di Den Haag, tepian laut utara, butuh 2 atau 3 jam naik kereta dari Amsterdam ke Den Haag. Korea Selatan, juga memindahkan pusat birokrasi, dari Seoul ke Sejong tanpa ribut ribut  

Tetangga kita Malaysia, sejak lama Mahathir Mohamad, memindahkan birokrasi ke Putra Jaya, diluar kawasan Kuala Lumpur.  

Bahkan Jepang, 3 kali berpindah ibukota, dari Nara, ke Kyoto, lalu ke Edo, yang sekarang jadi Tokyo.. China pun punya sejarah yang sama, ibukota lama Chang An, dipindahkan saat Dinasti Yuan (Mongol) berkuasa, ibukota dipindahkan ke Beijing.

Jakarta, adalah hasil kolonialisme Belanda, dan saatnya Indonesia, merancang ibukota sendiri, tidak sekedar mewarisi sisa2 kolonial belaka..  

Jakarta, dulunya Batavia, adalah hasil tangan Jan Pieterzon Coen, Gubernur Jenderal VoC ke 4 inilah yang memindahkan ibukota VoC dari Ternate ke Jayakarta (Mei 1619), lalu merubah namanya menjadi Batavia..namun Indonesia, pernah berpindah ibukota, ke Jogjakarta, saat karena perjanjian Renville, dan ke Bukit Tinggi, Sumatera, karena 2 kali terjadi Agresi Militer Belanda pada 1947 dan 1948. Belanda menyerbu Indonesia, dengan 120,000 pasukan. 

Jadi IKN, bukanlah sesuatu yang baru. Sekaligus mendekatkan rentang kendali pusat kekuasaan, ke perbagai kawasan timur Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun