Dari sinilah kita ketahui, Korupsi sangat muskil untuk diatasi. Sistem, oknum, kelompok sudah menjadikan korupsi adalah sifat. Dari sifat inilah ia menjadi alamiah dikalangan elit kuasa. Ditengah kelembekan hukum bagi kuasa, korupsi pula menjadi darah daging elit. Tentu tidak semuanya, namun hanya di elit kuasa lah korupsi itu berlaku.Â
Hukum pun tumpul, penegakan lalai. Kepentingan pun bersua kebutuhan. Jika terorisme adalah kejahatan luar biasa, lantas bagaimana dengan korupsi? Korupsi adalah maling, tapi maling belum tentu koruptor.
Ketika maling sandal, dijerati pasal berlapis-lapis. Penelusuran hukum pun sangat teliti. Menelusuri kebenaran perilaku pencuri dengan penegasan yang tiada henti. Sayang, itu berlaku bagi manusia biasa.Â
Lantas bagaimana dengan manusia super power yang melakukan korupsi? Tentu langkah hukum beda. Di sinilah kita akan menemukan kelemahan hukum. Ketidakadilan dan keberpihakan ditemukan. Prosesnya berbulan bahkan tahun lamanya. Inilah proses hukum yang kadang tumpul ke atas tajam ke bawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H