Menjaga semangat dan semangat mempelajari ilmu adalah tanda kemajuan peradaban sebuah bangsa. Namun, meredam peran ulama dan ilmuwan adalah upaya sengaja untuk menghancurkan peradaban sebuah bangsa. Oleh karena itu, negara harus menjaga, merawat, dan memberikan penghargaan tinggi bagi peran dan urgensi ilmuwan dan ulama.
Kehidupan sebuah bangsa akan menjadi hampa tanpa cahaya ilmu para ulamanya. Sebelum cahaya ilmu Islam datang, bangsa Arab terpuruk dalam kebodohan dan kejahilan. Hal yang sama terjadi di Barat, di mana kerancuan epistemologi telah menghasilkan fenomena sosial dan budaya yang merusak.
Seorang ilmuwan dan ulama selalu berfikir secara fundamental dan holistik, mengupas sesuatu sedalam mungkin. Mereka tidak akan melewatkan sedikit pun hal yang penting dalam bidang kajiannya. Mereka juga tidak akan menerima suatu pernyataan atau postulat tanpa pengkajian yang seksama.
Oleh karena itu, ilmuwan dan ulama tidak dapat dipisahkan dari budaya literasi. Sayangnya, budaya literasi telah hampir hilang dari kalangan umat Islam. Jika para ilmuwan dan ulama muslim dapat kembali bangkit dengan tradisi literasi, maka cahaya peradaban Islam akan kembali menerangi kegelapan peradaban modern yang sekuleristik.