Implikasi Terhadap Inklusivitas Kampus
Kampus seharusnya menjadi tempat yang inklusif bagi semua organisasi, baik internal maupun eksternal. Dengan adanya regulasi yang jelas dan kerjasama antara organisasi internal dan eksternal, mahasiswa dapat berkompetisi dan berkolaborasi, menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan dinamis. Kebijakan yang diskriminatif justru akan menghalangi pertukaran ide dan pengembangan karakter mahasiswa.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis menggunakan teori efektivitas Soerjono Sukanto, larangan terhadap Ormek di UIN Raden Mas Said Surakarta perlu dievaluasi kembali. Kebijakan yang tidak sesuai dengan regulasi yang ada dan tidak mencerminkan tujuan pendidikan yang inklusif dapat menghambat pengembangan mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi pihak kampus untuk menciptakan ruang yang terbuka dan inklusif bagi semua organisasi. Dengan demikian, mahasiswa dari berbagai latar belakang dapat berkompetisi, berdinamika, dan berkolaborasi, sehingga menciptakan lingkungan akademis yang lebih baik dan produktif.
Oleh Abdurahman Syaban Al Burhan
Prodi : Hukum Ekenomi Syariah
Fakultas: Syariah
Universitas : UIN Raden Mas Said Surakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H