Mohon tunggu...
Abduraafi Andrian
Abduraafi Andrian Mohon Tunggu... Administrasi - karena 140 karakter saja tidak cukup

suka baca apa saja, suka tulis suka-suka.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar Menjadi Insignifikan

17 September 2019   21:33 Diperbarui: 19 September 2019   18:08 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pexels.com/ro-ro/@nandhukumar

Saya harus terus mengingatkan diri sendiri bahwa menjadi tidak menonjol itu tidak apa-apa; menjadi insignifikan itu bukan masalah. Masalah muncul ketika saya mati rasa dengan "merasa penting" tanpa pernah tahu bahwa hal itu akan membesarkan kepala saya terus-menerus yang puncaknya akan pecah dan cecerannya berserakan ke mana-mana.

Ada dua langkah yang harus saya lakukan. Pertama, saya berdamai dengan ego saya. Kedua, saya lalu menaruh kata-kata "biasa saja", "medioker", dan "rata-rata" ke dalam kamus sifat saya dan mulai mengembannya. Dua langkah yang mudah dituliskan tapi sukar diimplementasikan. Namanya juga belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun