Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada. Buku Solo: 1. Di Bawah Renungan Al-Qur'an (2017). 2. The Good Muslim: Menjadi Muslim Berjiwa Kuat, Berakhlak Dahsyat, Berpribadi Hebat, dan Hidup Bermanfaat (2024). Buku Antologi: 1. IMM di Era Disrupsi: Membaca Kecenderungan Baru Gerakan (2022). 2. Kembali Berjuang (2023). 3. Mumpung Masih Muda: Spesial Quotes About Youth (2023).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Buah Keimanan kepada Allah

27 Januari 2025   08:34 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:14 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun/ 63: 11)

Ketiga, Menenangkan Hati dan Menenteramkan Jiwa 

Orang beriman tidak takut, khawatir, dan cemas dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Sebab, keimanan yang tertanam dalam jiwanya dapat menenangkan hati dan menenteramkan jiwanya. Dengan demikian, iman kepada Allah menutup segala pintu ketakutan. Sebagaimana Allah berfirman:

"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang yang beriman supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath/ 48: 4)

Orang beriman yakin bahwa rezeki itu ada pada Allah Yang Maha Kaya. Oleh sebab itu, mereka tidak khawatir kekurangan rezeki. Sebab, mereka sadar bahwa rezekinya sudah dijamin oleh Allah. Sebagaimana Allah berfirman:

"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (QS. Adz-Dzariyat/ 51: 22-23)

Keempat, Menumbuhkan Harapan dan Optimisme 

Tidak ada kata menyerah, pesimis, dan putus asa dalam kamus orang-orang yang beriman. Iman kepada Allah dapat menumbuhkan pengharapan dan sikap optimisme. Pengharapan adalah suatu kekuatan yang membukakan hati dan menggerakkan seseorang untuk bekerja dan berkarya. Optimisme dapat menumbuhkan keyakinan diri seseorang untuk terus melangkah dalam menggapai tujuan.

Orang beriman meyakini bahwa rahmat dan pertolongan Allah akan datang setiap saat, dalam setiap perjuangan dan usaha. Orang beriman percaya bahwa masa itu selalu berubah. Sesudah kelemahan akan timbul kekuatan, sesudah kesulitan akan datang kemudahan. Sebagaimana Allah berfirman:

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh/ 94: 5-6)

Kelima, Menumbuhkan Perasaan Harga Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun