Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada. Buku Solo: 1. Di Bawah Renungan Al-Qur'an (2017). 2. The Good Muslim: Menjadi Muslim Berjiwa Kuat, Berakhlak Dahsyat, Berpribadi Hebat, dan Hidup Bermanfaat (2024). Buku Antologi: 1. IMM di Era Disrupsi: Membaca Kecenderungan Baru Gerakan (2022). 2. Kembali Berjuang (2023). 3. Mumpung Masih Muda: Spesial Quotes About Youth (2023).

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Buya Hamka, Pelayan Hotel, dan Salat Subuh

21 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 21 Januari 2025   10:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Buya Hamka (Sumber: ngopibareng.id)

Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Boleh jadi tidak banyak yang tahu kalau nama itu adalah nama lengkap seorang ulama karismatik yang populer disapa Buya Hamka. Ketika disebut Buya Hamka barulah banyak yang mengetahuinya. Tapi saya nggak tahu, apakah generasi milineal, gen z, dan gen alpha sudah banyak yang tahu sosok Buya Hamka ini?

Nah, saya kira penting sekali kita mengenalkan tokoh-tokoh besar yang telah berjasa untuk bangsa, negara, dan agama. Saya khawatir, jika tidak kita populerkan, generasi masa kini dan akan datang lebih tahu tentang sosok artis Korea, Holywood, ataupun Bolywood daripada tokoh bangsa maupun tokoh ulama kita.

Kali ini saya hendak mengenalkan sekilas sosok Buya Hamka. Terus terang, saya penggemar berat Buya Hamka. Banyak karya-karya Buya Hamka yang sudah saya koleksi, termasuk salah satu karya monumentalnya, yaitu Tafsir Al-Azhar. Bahkan, Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka ini saya jadikan objek kajian dalam penelitian skripsi dan tesis saya semasa studi S-1 dan S-2.

Insya Allah, kapan-kapan di artikel yang lain, saya akan mengupayakan untuk menulis khusus membahas Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka ini dan biografinya yang agak lengkap.

Pada artikel kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman Buya Hamka. Cerita ini saya dapatkan ketika membaca Tafsir Al-Azhar. Waktu itu, saya hendak melihat bagaimana Buya Hamka menafsirkan QS. Al-'Ankabut (29) ayat 45. Lalu saya pun membuka dan membaca Tafsir Al-Azhar.

Ayat tersebut berbunyi (saya tuliskan terjemahnya saja):

"Dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut/ 29: 45)

Ketika menafsirkan ayat di atas, Buya Hamka juga menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Amerika Serikat. Pada 1952, waktu itu Buya Hamka berusia 44 tahun, Buya Hamka diundang sebagai tamu kehormatan dalam suatu agenda di Amerika Serikat. Lebih kurang selama dua bulan lamanya Buya Hamka berada di negeri Paman Sam tersebut, tanpa ditemani anak dan istrinya.

Di sana Buya Hamka menginap di salah satu hotel yang berada di wilayah Denver. Sekali waktu, Buya Hamka hendak beristirahat di kamar hotelnya. Ketika akan beristirahat, Buya Hamka terlebih dahulu melaksanakan salat jamak dan qashar magrib dan isyak. Setelah selesai salat, Buya Hamka kemudian merapikan tempat tidurnya. Tiba-tiba dari luar terdengar suara orang mengetuk pintu kamar hotelnya.

Buya Hamka pun bergegas membuka pintu tersebut. Di lihatnya, ternyata seorang pelayan hotel. Buya Hamka pun menanyakan kepada pelayan hotel itu ada keperluan apa ia datang ke kamarnya. Pelayan hotel itu kemudian menyampaikan kepada Buya Hamka, barangkali tidurnya Buya Hamka malam itu mau ditemani seorang perempuan cantik dan muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun