“Jadi, ada orang-orang tertentu hafalnya cepat. Bukannya mau ingat, mau lupa susah. Di antaranya adalah Imam Sulaiman atau dikenal dengan Abu Daud, Al-Bukhari, Abu Hurairah, dan sejenisnya”, demikian tutur UAH.
Rahasia Memiliki Hafalan Kuat
UAH mengungkapkan bahwa kalau kita ingin menemukan tipikal yang istimewa dalam hafalan sebagaimana yang disebutkan di atas, di antara rahasianya adalah sebagai berikut:
Pertama, Meluruskan Niat
Secara etimologi, niat berarti al-qasdu (bermaksud), al-azimah (tekad), al-iradah (keinginan), dan al-himmah (menyengaja).
Secara terminologi, niat adalah keinginan seseorang dalam melakukan sesuatu atau pekerjaan tertentu, atau adanya maksud tertentu kemudian diikuti dengan mengerjakannya.
Tentang niat ini, UAH menerangkan bahwa jika kita belajar hanya sekadar hendak memperoleh dunia, maka ketika dunianya dicapai, ilmu pun bisa berkurang.
Nah, kalau kita ingin memperoleh ilmu yang terus menempel, melekat, dan tidak hilang dari dalam jiwa, maka titipkan dan niatkan untuk yang tidak pernah punya batasan, yaitu Allah. Maka, kalau kita ingin belajar atau melakukan sesuatu, lakukanlah karena hendak menggapai rida Allah.
Kedua, Kesungguhan
Orang yang bersungguh-sungguh (mujahadah) adalah orang-orang yang mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai suatu tujuan dan yang dicita-citakan. Adapun kesungguhan dalam belajar dapat dilakukan dengan melalui beberapa cara di antaranya:
(a) Berdoa